News . 03/02/2020, 15:34 WIB

Inflasi Januari 2020 Rendah

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA - Tingkat inflasi pada Januari 2020 diproyeksikan rendah, tetapi stabil. Hal itu karena adanya bencana dan cuaca dengan curah hujan yang tinggi.

"Kami memprediksi inflasi pada Januari 2020 berksiar di angka 0,47 persen. Banjir dan cuaca buruk akan berdampak pada harga bahan pokok di pasar," ujar Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David E Sumual, di Jakarta, kemarin (1/1).

Adapun bahan pokok yang berkontribusi terhadap inflasi, kata dia, antara lain cabai merah dan bawang merah. Sedangkan untuk beras tidak terlalu menyumbang inflasi karena harga di pasar cenderung stabil.

Kendati demikian, dia mengingatkan pemerintah untuk menstabilkan harga bahan pokok dengan sejumlah langkah, salah satunya memperbaiki jalur distribusi karena adanya cuaca buruk. Menurut dia, inflasi akan bergerak bila nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) menguat.

"Penguatan Rupiah terhadap Dolar AS akan berpengaruh positif terhadap inflasi," kata dia.

Berbeda dengan David, Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menilai inflasi Januari 2020 bakal meningkat lantaran diipengaruhi penurunan pasokan bahan pangan karena dipengaruhi bencana dan cuaca hujan yang ekstrim.

"Inflasi bulan Januari diperkirakan meningkat 0,42 persen 0,42 persen secara bulanan (mont to mont (mom)," kata dia.

Inflasi Januari, catat dia karena didorong kenaikan harga pada komoditas pangan, seperti beras, bawang merah, bawang putih, cabaik merah, dan cabai rawit.

Meski begitu, menurut dia, inflasi masih cenderung stabil karena sejalan dengan kenaikan tarif cukai rokok dan iuran BPJS Kesehatan. Inflasi prediksi dia di kisaran 3,02 persen secara tahunan (year on year (yoy) dengan mempertimbangkan trend kenaikan harga emas.

Sementara itu, Ekonom Bahana Sekuritas, Satria Sambijantoro mengatakan, basis inflasi Indonesia akan menjadi tolok ukur untuk 2018 karena Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan pembaruan rutin setiap tahun.

Pada 2020, Indonesia akan menggunakan 835 komoditas dengan proporsi 33 persen-67 persen antara makanan, bukan makanan. Adapun sebelumnya adalah 35 persen-65 persen.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi Minggu keempat bulan Januari sebesar 0,42 persen (mtm) dan 2,82 persen (yoy). Angka inflasi itu lebih rendah dari rata-rata inflasi pada periode yang sama dalam lima tahun terakhir yakni sebesar 0,64 persen. “Nah, tekanan harga (inflasi) karena pengaruh musim hujan ke panen bawang, cabai, beras, dan sayuran,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo.(din/fin)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com