News . 03/02/2020, 12:32 WIB
JAKARTA – Peringatan dini terhadap puncak musim hujan oleh BMKG terbukti. Memasuki awal Februari, Jakarta, dan kawasan satelit penyangga ibu kota seperti Tangerang, terdampak banjir. Bahkan, kondisi serupa pun terjadi di sejumlah daerah, seperti Jawa Timur bahkan Lampung.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini agar warga mewaspadai hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang dengan durasi singkat di sebagian DKI Jakarta. ”Waspada potensi hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang dengan durasi singkat di wilayah Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat pada pagi hari, dan wilayah Kepulauan Seribu pada dini hari,” demikian peringatan dini yang dirilis BMKG melalui www.bmkg.go.id yang dikutip di Jakarta, Minggu (2/2).
Di Jakarta misalnya, air merendam Underpass Gandhi Kemayoran. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta memperkirakan waktu pengeringan membutuhkan waktu paling lama dua hari. ”Kalau melihat kondisinya seperti ini, normalnya dua hari, tetapi tergantung curah hujan,” terang Kadis PKP DKI Jakarta, Satriadi Gunawan di lokasi banjir, Minggu (2/2).
Sejauh ini pihaknya hanya sebatas membantu sesuai arahan kepala daerah. Untuk itu, PKP menurunkan lima unit mobil pompa, gabungan Sudin PKP Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. Hingga pukul 14.00 WIB terpantau sekitar 10 unit pompa yang bekerja di lokasi banjir dari berbagai institusi diantaranya Kementerian PUPR dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BWSCC). ”Sudah ada perintah, tadi dari Pak Sekda untuk keluarkan semua pompa untuk membantu penyedotan," kata perwira piket Damkar, Sani.
Sani menyatakan, ketinggian air saat ini sekitar empat meter atau masih lebih rendah, jika dibandingkan banjir di lokasi sama pada pekan lalu. ”Jumlah pompanya masih sama dan kemarin pengeringan butuh waktu tiga hari,” jelasnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Saefullah menyatakan tanggung jawab utama penanganan banjir rutin di Underpass Gandhi Kemayoran dilakukan Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran. ”Ini otoritas tanggung jawab PPK kemayoran, tapi karena wilayah, kami turut berpartisipasi,” kata Saefullah.
Untuk diketahui sekira pukul 08.00 WIB, air sudah merendam Underpass Gandhi Kemayoran dengan ketinggian empat meter. Pekan lalu, banjir juga merendam lokasi yang sama diakibatkan curah hujan tinggi. Tidak hanya Underpass Gandhi Kemayoran, air setinggi 30 sentimeter juga merendam ruas Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, akibatnya arus lalu lintas ke arah Harmoni dialihkan. “Banjir di kawasan Monas semakin meninggi, sementara Jalan Merdeka Barat arah Harmoni lalin dialihkan,” demikian tulisan keterangan foto yang diunggah akun Instagram Polda Metro Jaya @tmcpoldametro pada pukul 07.31 WIB.
Instagram Polda Metro juga mengunggah foto genangan di depan Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Utara dengan ketinggian 20-30 sentimeter. Pengendara diimbau hati-hati saat melintasi jalan yang digenangi air yang berwarna seperti teh susu tersebut. Terpisah, tim gabungan yang melakukan upaya pencarian sejak kemarin, berhasil menemukan jasad Muhammad Rafael (6,5 tahun) di Kali Mookervart, setelah terserat arus saat bermain di saluran air depan pergudangan di kawasan Batuceper, Kota Tangerang.
Kapolsek Batuceper, Kompol Wahyudi di Tangerang Minggu menuturkan, korban ditemukan petugas gabungan yang melakukan penyisiran sekitar pukul 15.00 sore, petugas berhasil menemukan jasad korban yang berada di sisi Kali Mookervart. ”Setelah berhasil ditemukan, jasad korban kemudian langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan,” ujarnya.
Sementara itu, Cahyadi Ari selaku Dandim Tim 3 Kantor Basarnas menuturkan, korban ditemukan 300 meter dari lokasi kejadian. "Korban langsung dimakamkan dan tak dilakukan autopsi," paparnya. Informasi yang diperoleh, anak yang hilang hanyut terbawa arus bernama M. Rafael berusia enam tahun berjenis kelamin laki-laki dengan alamat Jalan Poris Gaga Baru RT04/02 Kelurahan Poris Gaga, Batuceper.
Korban bersama dua rekannya pada hari Sabtu (1/2) pukul 12.00 WIB bermain air di saluran air depan pergudangan PT Citra Usaha Lamindo/Kali Mookervart Daan Mogot. Korban kemudian terpeleset di saluran air sehingga terbawa arus. Dua orang rekannya yang mengetahui kejadian tersebut, memberikan informasi kepada pihak keluarga.
Pemerintah Kota Tangerang sendiri menyiapkan sejumlah sarana dan prasarana untuk membantu mobilisasi warga di lokasi terdampak bencana, mulai dari perahu hingga jembatan apung sebagai upaya untuk memudahkan warga menyeberang. ”BPBD Kota Tangerang menyiagakan sebanyak delapan perahu untuk keperluan evakuasi. Selain itu juga ada jembatan apung yang disiapkan untuk warga yang akan menyeberang,” kata Wakil Wali Kota Tangerang, Banten, Sachrudin saat meninjau lokasi perumahan Garden City Residence, Kelurahan Gebang Raya, Periuk.
Dalam pantauannya ke lokasi bersama sejumlah aparat di kawasan perumahan tersebut tergenang banjir dengan rata - rata ketinggian air mencapai 150 sentimeter. ”Kita cek kondisi di lapangan dan memang air masih cukup tinggi ditambah masih tingginya intensitas hujan,” ungkap Sachrudin
Ia meminta agar petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang selalu siap siaga dalam membantu masyarakat yang terdampak banjir akibat luapan Kali Angke yang berada tak jauh dari wilayah tersebut. ”Imbau masyarakat agar mau dievakuasi ke tempat yang lebih aman supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Terpisah, Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial mengimbau warga di sekitar sungai untuk waspada setelah banjir menerjang dua desa di Kecamatan Sragi, Lampung Selatan. ”Banjir di Lampung Selatan akibat hujan dengan intensitas tinggi," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat dalam keterangan tertulis yang diterima.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com