News . 31/01/2020, 15:51 WIB

Warga Jambi Banyak Obesitas

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAMBI – Masyarakat harus selalu menjaga kesehatan. Salah satunya menghindari obesitas. Untuk diketahui, angka prevalensi obesitas pada penduduk usia di atas 15 tahun di Provinsi Jambi, per tahun 2018 berada di angka 24,64 persen.

Angka tersebut, menurut Ketua DPD Persatuan Ahli Gizi (Persagi), Helviyan Amnun termasuk masalah berat dan butuh perhatian. "Jika angka prevalensi lebih dari 15 persen, itu termasuk kategori berat," sampainya. Ini artinya, penduduk di Provinsi Jambi yang mengalami obesitas, cukup banyak.

Kata dia, seseorang dikatakan obesitas, selain dari pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT), juga dapat dilihat dari lingkar pinggangnya. "Untuk laki-laki, jika di atas 90cm termasuk obesitas. Sementara perempuan, jika lebih dari 80cm," jelasnya.

Helviyan juga menyampaikan penyebab obesitas ini. Seperti perubahan pola makan, kurang gerak (hipokinetik), kurang konsumsi sayur dan buah. "Konsumsi makanan junkfood yang berlebihan itu menyebabkan obesitas," kata dia.

Dirinya juga mengimbau masyarakat untuk menimbang berat badan minimal sebulan sekali, agar mengetahui perubahan berat badan. "Kalau untuk menguruskan, perbanyak aktifitas fisik," tandasnya.

Untuk diketahui, ini cara jika ingin mencari tahu apakah anda normal atau obesitas, lewat pengukuran IMT. Misalnya anda memiliki berat badan 80 kilogram dan tinggi 1,75 m (175 centimeter).

Pertama, kalikan tinggi badan dalam kuadrat. 1,75 x 1,75 = 3,06. Selanjutnya, bagi angkat berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan: 80/3,06 = 26,1. Terakhir, bandingkan angka BMI Anda (26,1) dengan kategori berat badan ini.

Di bawah 18,5 artinya berat badan kurang; 18,5 – 22,9 artinya berat badan normal; 23 – 29,9 artinya berat badan berlebih (kecenderungan obesitas); dan 30 ke atas artinya anda mengalami obesitas.

Tidak hanya penambahan lapisan lemak pada tubuh, Helviyan mengatakan jika dibiarkan begitu saja, obesitas berdampak bagi kesehatan tubuh lainnya. Seperti jantung dan stroke, sesak nafas, hipertensi dan diabetes.

Goldi (20), juga memiliki idaman memiliki tubuh ideal. Wanita ini mulai rutin mengikuti gym, untuk menurukan berat badannya, yang jika dihitung dengan IMT sudah cenderung obesitas. Saat ini, dirinya memiliki tinggi badan 178 cm dengan berat 84 kg. "Harus ngurangin berat badan menjadi 72 atau 73 lah targetnya," kata dia.

Goldi merasa tak nyaman dengan badannya saat ini. Bukan hanya tak nyaman karena penampilan, tapi juga tak bebas gerak. " Jadi gak bebas," ujarnya. Untuk itu, dirinya memutuskan untuk mengikuti gym. Mulai dari memainkan alat hingga diet makan dilakukannya. "Sekarang sudah mulai ikuti aturan makan. Awalnya emang berat, tapi demi kenyamanan penampilan dan kesehatan juga sih," bebernya.

Dia bercerita, awal mula kenaikan berat badan ini karena liburan dan tak mengatur pola makan. Hingga baju-baju yang dulunya muat, menjadi tak bisa dipakai. "Shock sih, habis liburan jadi naik kayak gini. Mau kondangan baju pada gak muat," ujar mantan model ini.

Dengan gym, Goldi menargetkan pada bulan ke lima telah mendapatkan berat badan ideal. "Target sih gitu. Semoga bisa. Yang penting disiplin gym dan pola makan. Gak boleh 'cheating'", tandasnya. (tav)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com