JAMBI - Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan) di Provinsi Jambi pada bulan September 2019 mencapai 273, 37 ribu orang atau 7,51 persen. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, berkurang sebesar 950 orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2019 yang sebesar 274, 32 ribu orang atau 7,60 persen.
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2019 sebesar 9,81 persen turun menjadi 9,75 persen pada September 2019. Sementara persentase Penduduk miskin di daerah pedesaan pada Maret 2019 sebesar 6,53 persen turun menjadi 6,44 persenpada September 2019.
Selama periode Maret hingga September 2019 jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 80 orang dari 115,08 ribu orang pada Maret 2019 menjadi 115, 16 ribu orang pada September 2019. Sedangkan di daerah pedesaan turun sebanyak 1.040 orang yaitu dari 159, 24 ribu orang pada Maret 2019 menjadi 158.20 ribu orang pada September 2019.
Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan baik untuk di perkotaan maupun pedesaan. Sumbangan garis kemiskinan masyarakat makanan terhadap garis kemiskinan di perkotaan pada September 2019 tercatat 74, 2 1 persensementara di pedesaan jauh lebih tinggi yang mencapai 7 7,96 persen.
Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di pedesaan. Diantaranya adalah beras, rokok kretek filter, daging ayam ras, telur ayam ras, cabe merah, bawang merah, gula pasir, mie instan dan kue basah. Sedangkan untuk komoditi bukan makanan diantaranya adalah biaya Perumahan, bensin, listrik, pendidikan, perlengkapan mandi, air, pakaian jadi perempuan dewasa dan pakaian anak-anak.
Dadang Hardiwan, Kepala BPS Provinsi Jambi menjelaskan tingkat kemiskinan Provinsi Jambi periode Maret 2011 sampai September 2019 secara relatif mengalami penurunan kecuali pada periode September 2014 sampai September 2015 mengalami kenaikan cukup signifikan. Sedangkan secara Absolut selama periode Maret 2011 sampai September 2019 mengalami kenaikan jumlah penduduk miskin dari 272,77 ribu orang pada Maret 2011 menjadi 273,37 ribu orang pada September 2019.
Jumlah penduduk miskin di provinsi Jambi pada September 2019 sebesar 273,37 ribu orang jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada Maret 2019 maka selama 6 bulan tersebut terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 950 orang. Sementara Apabila dibandingkan dengan September 2018 jumlah penduduk miskin Mengalami penurunan sebanyak 8.100 orang.
Berdasarkan daerah tempat tinggal pada periode Maret hingga September 2019 jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami kenaikan sebesar 80 orang dan daerah pedesaan turun sebesar 1.040 orang. Sementara itu persentase penduduk miskin baik di perkotaan maupun pedesaan mengalami penurunan dibandingkan dengan Maret 2019 persentase kemiskinan di Kota turun dari 9,81 persenmenjadi 9,75 persen.
"Sementara di pedesaan turun dari 6,53 persen menjadi 6,44 persen, " ucapnya.
Pada September 2019 komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan baik di perkotaan maupun pedesaan pada umumnya sama seperti beras yang memberikan sumbangan sebesar 18,16 persen di perkotaan dan 25,78 persen di pedesaan. Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua kepada garis kemiskinan yakni 10,58 persen di perkotaan dan 15,27 persen pedesaan. Komoditi lainnya adalah daging ayam ras 6,53 persendi perkotaan dan 3,58 persen di pedesaan. Telur ayam ras 4,71 persen di perkotaan dan 3,74 persen di perdesaan.
"Cabe merah sebesar 3,08 persen di perkotaan dan 5,09 persen di pedesaan sedangkan komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar adalah Perumahan, bensin, listrik, pendidikan, perlengkapan mandi," tandasnya. (azz)