MAMUJU - Hujan deras yang turun terus menerus selama hampir sepekan ini mengakibatkan Pasar Sentral Mamuju sepi pengunjung.
Kondisi tersebut dikeluhkan sejumlah pedagang karena omzet mereka menurun. Untuk sementara penyebabnya kibat lokasi pasar dalam kondisi becek. Bahkan pada beberapa titik ada yang tergenang air. Pengunjung pun kurang nyaman berbelanja.
Buruknya sistem drainase di dalam pasar menjadi salah satu penyebab munculnya genangan air.
Salah seorang pedagang buah, Amir mengatakan, sudah tiga hari omzet penjualannya menurun. Amir pun mengalami kerugian sekira 30 persen. Padahal, pada hari biasa omzetnya bahkan bisa mencapai Rp500 ribu.
"Sekarang paling tinggi Rp150 ribu. Jadi dicukup-cukupkan saja untuk kebutuhan hari-hari. Tak hanya omzet yang menurun, jualannya juga banyak yang rusak," kata Amir, ketika ditemui di Pasar Sentral Mamuju, Senin 6 Januari.
Keluhan serupa juga disampaikan pedagang lain, Hapsah. Menurut Hapsah, seharusnya lantai pasar, terutama pada bekas terminal tersebut dipaving blok. Sehingga, tidak becek jika terjadi hujan. Drainase juga diperbaiki.
"Kalau begini sedikit pembeli ke pasar. Belum lagi sampah yang belum diangkut," ujar Hapsah.
Menurutnya, ia sudah pernah membicarakan hal tersebut kepada kepala pasar Sentral Mamuju, Rusdi Ali. Namun, hingga saat ini tak ada jawaban.
"Katanya dulu, jika bagian depan di eks terminal ini mau dijadikan temapat parkir, jadi mau dipaving blok. Tapi sampai sekarang belum direalisasikan juga. Malah tambah kelihatan kumuh karena banyaknya pedagang berjualan," ujar Hapsah.
Sayangnya, Kepala Pasar Sentral Mamuju, Rusdi Ali ketika dikonfirmasi via telepon belum merespon.(idr)