JAKARTA - Setelah mengikuti latihan dan seleksi ketat pada Honda DBL Camp lalu, 24 peserta putra dan putri dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam Honda DBL All-Star 2019 terbang kembali ke Surabaya untuk mengikuti Training Camp yang diadakan oleh DBL Indonesia.
Di hari pertama, Minggu (5/1) skuad All-Star langsung menjalani latihan dari sore hingga malam hari. Padahal banyak dari mereka yang baru tiba di Surabaya pada Minggu siang. Tak ayal, stamina skuad All-Star lekas terkuras karena mendapatkan materi latihan yang begitu banyak. Tak sedikit dari mereka yang ngos-ngosan saat melakukan latihan dasar. Coach Cahyandri, tim pelatih skuad putra, memaklumi hal tersebut. "Wajar mereka kan baru saja liburan," ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa sebenarnya tim sudah memberikan pekerjaan rumah pada para pemain. "Kami ada grup WhatsApp. Di grup itu tim pelatih memberikan menu latihan yang dipantau terus," ujarnya. Salah satu menu latihan tersebut bertujuan agar stamina dan endurance para pemain terjaga.
"Sayangnya latihan tersebut tidak dikerjakan dengan baik karena liburan. Banyak yang alasan tidak bisa meluangkan waktu latihan dan makannya tidak dikontrol," terangnya. Oleh karena itu pada Training Camp ini, stamina dan endurance para pemain bakal dilatih terus.
Selain mengikuti Training Camp, skuad Honda DBL All-Star 2019 juga mendapatkan kesempatan istimewa untuk bertemu langsung dengan Konsul Jenderal di Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Surabaya, Mark McGovern, pada Senin (6/1).
[caption id="attachment_426923" align="alignleft" width="696"]
Skuad putri Honda DBL All-Star 2019 saat melakukan Training Camp, Minggu (5/1).[/caption]
Bersama sejumlah stafnya, Mark menyambut hangat talenta-talenta muda basket Indonesia yang akan berkunjung ke Amerika Serikat, Februari mendatang tersebut. Apalagi sebelumnya Mark memang berharap anak-anak yang tergabung dalam Honda DBL Indonesia All-Star 2019 tidak sekedar belajar tentang basket saja saat berangkat ke Amerika Serikat. Namun, mereka juga dapat belajar tentang budaya dan pendidikan.
"Saya memberikan selamat pada kalian yang terpilih. Semoga di Amerika Serikat, kalian tidak hanya belajar soal basket tapi juga tentang budaya dan pendidikan yang ada di sana," ujarnya.
Begitu sesi tanya jawab dibuka, beberapa anggota skuad Honda DBL Indonesia All-Star 2019 pun langsung mengajukan pertanyaan. Salah satunya datang dari Julian Alexandre Chalias. Ia bertanya tentang beasiswa yang bisa didapat pelajar Indonesia yang berprestasi di bidang non-akademik. "Apakah ada beasiswa untuk siswa berprestasi di bidang non akademik, misalnya basket?" tanyanya.
Pertanyaan Julian itu dijawab oleh Kepala Humas Konjen AS, Angie Mizeur. Menurutnya, perguruan tinggi di Amerika Serikat berbeda dengan kebanyakan kampus di negara lain. Di sana begitu banyak beasiswa yang diberikan untuk calon mahasiswa dari dalam dan luar negeri, baik beasiswa untuk prestasi akademik maupun non-akademik.
"Silahkan berkonsultasi dengan kami. Kami juga punya Edu USA yang siap membantu kalian dengan memberikan konsultasi gratis tentang pendidikan di Amerika Serikat," ujarnya.
Setelah melakukan latihan dasar, inilah saatnya skuad Honda DBL All-Star 2019 melakukan Scrimmage Game. Dalam kesempatan kali ini, mereka akan melawan skuad PON Jawa Timur yang telah dilatih khusus untuk mengikuti kompetisi nasional. Skuad putri mendapat kesempatan pertama bertanding.
Sayangnya, para srikandi Honda DBL All-Star 2019 belum mampu menang di scrimmage pertama ini. Mereka harus mengakhiri laga dengan mengakui keunggulan tim putri PON Jawa Timur, 53-49. Meski mengalami kekalahan, coach Gusti masih menaruh apresiasi tinggi pada permainan timnya.
[caption id="attachment_426925" align="alignleft" width="696"]
Mark McGovern memberikan sambutan hangat pada skuad Honda DBL Indonesia All-Star 2019.[/caption]
"Untuk ukuran tim yang baru bertemu lagi setelah sekian lama, para pemain saya mampu beradaptasi dan menjalankan permainan dengan baik. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu dievaluasi. Salah satunya soal fisik dan chemistry antar pemain," ujarnya.