Waspadai Bahaya Penyebaran Omicron BA.4 dan BA.5 yang Sudah di Indonesia

Waspadai Bahaya Penyebaran Omicron BA.4 dan BA.5 yang Sudah di Indonesia

COVID-19 Ilustrasi-Kemenkes-Kemenkes

JAKARTA, FIN.CO.ID  - Masyarakat diminta mewaspadai bahaya penyebaran Covid-19 Omicron sub-varian BA.4 dan BA.5 yang tyelah masuk Indonesia.

Terlebih saat ini situasi pandemi masih berlangsung di Indonesia.

"Walaupun subvarian itu tingkat keparahannya lebih rendah, gejalanya ringan atau mungkin tidak ada gejala, namun kita sikapi sebagai bagian kita tetap waspada karena kita masih masa pandemi," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril, Senin, 13 Juni 2022.

 (BACA JUGA:Varian Baru Covid-19 Omicron BA.4-BA.5 sudah Masuk Indonesia, Pemerintah Diminta Segera Cek Stok Obat)

Dikatakannya, dari 23 negara yang melaporkan munculnya Omicron subvarian BA.4 dan BA.5, tidak terjadi gejala ataupun lonjakan yang signifikan seperti halnya saat muncul varian awal Delta maupun Omicron.

Dia mengingatkan, virus Covid-19 dapat terus bermutasi sehingga disiplin protokol kesehatan serta melengkapi vaksinasi di masyarakat perlu terus dilakukan.

"Virus ini bermutasi terus mulai dari varian Alpha, Delta sampai ke Omicron. Mutasi ini merupakan alami dari suatu makhluk hidup, maka itu kita tingkatkan imunitas kita, kemudian meningkatkan protokol kesehatan," tuturnya.

(BACA JUGA:Covid-19 Kembali Naik di Indonesia, Begini Komentar Jokowi)

Ia menambahkan, dua subvarian itu juga memiliki penurunan kemampuan terhadap terapi antibodi monoklonal serta mampu untuk menghindar atau lolos dari kekebalan yang sudah ada pada seseorang baik dari vaksinasi atau kekebalan secara alamiah.

"Yang mungkin perlu kita waspadai yaitu immune escape, artinya dia menghindar dari imunitas seseorang," paparnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, disiplin protokol kesehatan tetap harus dilakukan mengingat pasien BA.4 dan BA.5 di Indonesia sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.

Syahril menekankan agar masyarakat tidak mempermasalahkan varian Covid-19 karena protokol kesehatan dan pengendaliannya tetap sama.

"Sekali lagi, kita tidak boleh lengah, kita harus hati-hati, waspada walaupun gejalanya tidak terlalu berat. Tapi kalau mengenai orang yang berisiko tinggi, usia lanjut itu harus hati-hati. Jadi intinya protokol kesehatan, salah satunya menggunakan masker, itu harus dijadikan budaya hidup sehat," tuturnya.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: