Wagub DKI Jakarta Sentil Pemilik Restoran Padang Non-Halal: Kreativ Boleh Tapi Jangan Melukai...

Wagub DKI Jakarta Sentil Pemilik Restoran Padang Non-Halal: Kreativ Boleh Tapi Jangan Melukai...

Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan pihaknya tak berupaya menggusur dalam upaya penyelesaian sengketa tanah.-Issak Ramdhani-fin.co.id

JAKARTA, FIN.CO.ID- Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria menyentil pengusaha makanan Padang non-halal menyediakan menu daging babi.

Diketahui, restoran padang yang menjual babi tersebut menjadi polemik di kalangan masyarakat, hingga menjadi trending topic di Twitter dengan tagar babi capai 23,3 rb tweet sampai berita ini diterbitkan.

Wagub DKI Riza mengatakan, jika hal itu tidak melarang adanya kreativitas yang datang dari masyarakat, termasuk daging babi yang dimasak dengan bumbu khas Minang.

(BACA JUGA:Fadli Zon Kecam Keras Restoran Padang Jual Babi: Merusak Prinsip Kuliner Minang Halal)

(BACA JUGA:Ketua IKM Minta Restoran Berhenti Jual Rendang Babi: Bikin Resah Masyarakat Minang!)

Riza khawatir, jika ada pengunjung yang datang ke restoran padang tersebut tidak mengetahui bahwa bahan baku mengandung babi.

"Kalau mau ada kreativitas itu boleh tapi jangan sampai melukai yang lain, nanti dikhawatirkan kalau di restoran Padang itu orang makan, enggak taunya haram," ucap Riza di Balai Kota Jakarta pada Jumat 10 Juni 2022 dilansir Antara.

Rumah makan Padang tersebut dengan menu babu membuat Riza Patria heran, menurutnya restran dengan bumbu khas itu dikenal dengan menu makanan yang halal.

"Jadi sejauh yang kita taun dan kita makan, di restoran Padang selama ini menunya yang halal, jadi kalau yang gak halal itu ya keterbatasan kita, kita gak tahu kok ada yang gak halal," tutur Riza.

Restoran Padang yang menjual menu babi tersebut turut menyita perhatia dua anggota DPR RI asal Sumatera Barat Andre Rosaide dan Guspardi Gaus.

(BACA JUGA:Pria Pertama di Dunia Terima Transplantasi Jantung Babi Ini Tutup Usia)

Andre menjelaskan bahwa usaha kuliner itu telah menimbulkan keresahan di masyarakat Minang karena menjual makanan yang diolah dari daging babi.

Ia sampaikan, banyak masyarakat  Minang yang protes dengan rendang babi. Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) itu mengimbau usaha kuliner tersebut hilangkan unsur Minang dan tak lagi menjual rendang babi.

DPP IKM dapatkan aduan dari masyarakat. "Untuk itu kami mengimbau pengusaha restoran ini untuk mengubah nama restoranya, jangan berhubungan dengan unsur Minang," tutur Andre.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: