Mahalnya Tiket Masuk Candi Borobudur Dinilai Bisa Ganggu Umat Budha Lakukan Ibadah

Mahalnya Tiket Masuk Candi Borobudur Dinilai Bisa Ganggu Umat Budha Lakukan Ibadah

Candi Borobudur.-Screenshot YouTube/Presiden Joko Widodo-

JAKARTA, FIN.CO.ID-  Wacana kenaikan tarif tiket masuk ke Candi Borobudur dari Rp50.000 menjadi Rp750.000, ikut dikritik oleh Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. 

LaNyalla menilai, kebijakan itu akan merugikan ummat Budha untuk melakukan ritual. Sebab, Candi Borobudur selain sebagai tempat wisata, Borobudur juga merupakan rumah Ibadah mereka. 

"Candi Borobudur sudah lebih dari sekadar destinasi wisata. Karena bagi saudara-saudara kita umat Budha, candi ini adalah tempat melaksanakan ibadah. Regulasi ini jelas akan mengganggu mereka,” kata LaNyalla, dikutip Rabu 8 Juni 2022.

(BACA JUGA:Ganjar Pranowo Temui Luhut, Tarif Naik Candi Borobudur Batal Naik?)

Senator asal Jawa Timur mengaku sangat mendukung upaya untuk melestarikan candi bersejarah tersebut. Hanya saja, menaikkan harga setinggi-tingginya jelas bukan solusi. 

LaNyalla menilai peluang masyarakat bawah untuk menikmati candi ini sudah tertutup.

“Artinya tidak semua orang bisa menikmatinya. Saya sangat menyayangkan hal itu. Karena seharusnya candi ini bisa dinikmati masyarakat luas,” katanya.

(BACA JUGA:Bikin Melongo, Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Rp750 Ribu)

LaNyalla mengatakan pembatasan jumlah wisatawan melalui kuota ditambah regulasi yang mengatur agar wisatawan tidak merusak candi jauh lebih penting.

“Pembatasan kuota 1.200 orang per hari bisa menjadi solusi terbaik. Jika kuota itu terpenuhi, berarti wisatawan lain bisa datang lagi hari berikutnya. Hal ini lebih memungkinkan apalagi jika didukung pendaftaran online,” ujarnya. 

Ia menjelaskan, regulasi kuota seperti yang diterapkan pada ibadah haji bisa menjadi solusi.

“Ada masa tunggu di situ berdasarkan pendaftaran wisatawan. Jadi wisatawan pun bisa mengatur waktu kapan harus berkunjung ke Borobudur,” katanya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: