Jokowi Restui dan Dukung Ganjar Jadi Capres, Duet dengan Moeldoko

Jokowi Restui dan Dukung Ganjar Jadi Capres, Duet dengan Moeldoko

Moeldoko dan Ganjar Pranowo-Humas Pemprov Jawa Tengah-Humas Pemprov Jawa Tengah

DEPOK, FIN.CO.ID- Presiden Joko Widodo dinilai akan merestui dan mendukung Ganjar Pranowo menjadi calon presiden (Capres) 2024.

Hal tersebut terlihat dari gestur Jokowi saat Rakernas Projo beberapa waktu lalu.

Direktur Lembaga Riset dan Penelitian Indonesia George Kuahaty menilai dalam Rakernas Projo, pernyataan-pernyataan Jokowi dinilai sebagai kode terhadap Ganjar Pranowo dalam kontes Pemilihan Presiden 2024.

(BACA JUGA:Politikus PDI-P Sindir Ganjar Pranowo: 8 Tahun Jadi Gubernur Apa Kinerjanya? Selain Main Medsos! )

Menariknya, dalam Rakernas tersebut hadir Moeldoko yang mendampingi Jokowi.

"Moeldoko adalah salah satu tokoh yang hadir bersama Presiden dan juga bersama Ganjar. Kehadiran kedua tokoh ini (Ganjar dan Moeldoko) langsung memunculkan spekulasi bahwa Presiden Jokowi memberi dukungan secara tidak langsung dengan simbol tertentu," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 1 Juni 2022.

Menurutnya, konten pidato yang disajikan Jokowi ada tiga hal penting, pertama jangan terburu-buru, bersabar dan tetap solid meskipun mungkin yang didukung hadir dalam rakernas tersebut.

(BACA JUGA:Disandingkan dengan Ganjar Pranowo untuk 2024, Andika Perkasa Jawab Begini...)

Ia menegaskan, pandangan itu juga didukung oleh beberapa survei bahwa sampai saat ini hasil survei memperlihatkan keunggulan Ganjar.

Hasil survei Charta Politika menunjukkan Ganjar memiliki elektabilitas tertinggi 29,2 persen. Ini sudah masuk pada angka psikologis. Sementara Indikator Politik 26,7 persen dan Populis 24 persen. Artinya hasil ini sedikit lagi menyentuh 30 persen dan bisa saja lebih dari itu.

"Sementara hasil Survei Moeldoko terus naik pada Maret hingga April 2022 masuk 10 besar Lembaga Survei Nasional. Faktor penentu meningkatnya elektabilitas Moeldoko disebabkan oleh beberapa hal, seperti pengalaman dan pendidikan serta latar belakang karier kemiliteran. Moeldoko lahir dari keluarga yang sederhana yang tinggal di pedesaan," ujarnya pula.

"Secara kualitatif, variabel politik Moeldoko turut mendongkrak elektabilitas dan popularitas," ujarnya.

Kemudian, pasangan Ganjar dan Moeldoko bisa saja terjadi, apalagi keduanya cocok dengan kriteria pemimpin yang dibutuhkan saat ini seperti nasionalis dan pancasilais, memiliki kemampuan dan kemauan untuk melanjutkan kebijakan pembangunan pemerintah saat ini serta memiliki rekam jejak dalam pemberantasan intoleran, radikalisme dan terorisme.

"Jadi sinyal sipil-militer atau militer-sipil yang memiliki kriteria itu sudah dipajang Pak Jokowi pada etalase Projo dengan bahasa ojo kesusu, dan itu bahasa ibu keduanya," ujarnya pula.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: