Kiai Jawa Timur: Ridwan Kamil Tidak Masuk 'Cebong' atau 'Kampret', Bisa Diterima Semua Golongan
Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. --
JAKARTA, FIN.CO.ID - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendapat dukungan dari para kiai dan ulama Jawa Timur.
Dukungan Politik Ridwan Kamil for President ini diberikan kiai dan ulama kepada Ridwan karena dinilai cocok memimpin Indonesia.
"Kami mendukung Ridwan Kamil. Secara lahir batin beliau siap (jadi capres). Insya Allah ada kendaraannya," kata Koordinator Acara Dukungan Politik Ridwan Kamil for President K.H. Djafar Shodiq, Jumat, 27 Mei 2022.
Dalam siaran pers disebutkan, dalam acara itu hadir cucu pendiri NU K.H. Wahab Cahasbullah, K.H. Ghozi Wahid Wahab Hasbullah. Acara berlangsung di Kompleks Delta Raya, Jatim.
Djafar mengungkapkan para kiai melihat selama ini Ridwan Kamil sebagai pemimpin tidak bermasalah, baik di birokrasi pemerintahan maupun keluarga.
"Beliau tidak pernah tersangkut praktik KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme). Keluarganya juga baik-baik saja,” ujar tokoh ulama asal Madura itu.
(BACA JUGA:Anak 12 Tahun Hilang, Dicari ke Sungai, Malah Ditemukan di Rumah Duda 64 Tahun Ditutupi Pakai Sarung)
Terlebih lagi, lanjut Djafar, sosok RK dinilai shidiq, amanah, tabligh, dan fathonah dan para ulama sangat berharap pemimpin Indonesia ke depan memiliki keempat sifat tersebut.
"Pak RK juga bisa diterima semua golongan. Dia tidak masuk kategori 'Cebong' atau 'Kampret'. Tidak ada resistensi dari kelompok mana pun," kata dia.
Djafar menambahkan pertemuan ini akan berlanjut pada bulan-bulan berikutnya guna mengintensifkan dukungan riil akar rumput, terutama kalangan NU kultural kepada Ridwan Kamil.
"Insya Allah dari nama capres yang beredar, Pak RK kandidat kuat Presiden Indonesia mendatang," kata Djafar yang juga pengurus GP Anshor selama 20 tahun itu.
(BACA JUGA:Seorang Diri, Pria di Palembang Mampu Mengoplos Ratusan Botol Miras Jenis Mansion House Vodka dan Whisky)
Ridwan Kamil merupakan pemenang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Tahun 2018. Lulusan Arsitektur ITB itu sebelumnya Wali Kota Bandung.
Sumber:
