Pendukung UAS Teror Singapura, Ade Armando: Jika Somad Terus Suarakan Kebencian Dia Tak Layak Jadi Juru Dakwah

Pendukung UAS Teror Singapura, Ade Armando: Jika Somad Terus Suarakan Kebencian Dia Tak Layak Jadi Juru Dakwah

Dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando -Cokro TV-Youtube

Ia menyebut, Singapura pernah menolak dua pendeta Kristen yang dianggap membenci Islam atau Islamophobia. 

Ade Armando juga menyinggung di sisi lain, bukan hanya Singapura yang menolak UAS. 

Timor Leste, Hong Kong, Swiss, Inggris, dan Belanda juga pernah menolak kehadiran UAS. 

(BACA JUGA:Sebut Somad Ustaz Radikal, Husin Alwi Bicara Peluang UAS Diciduk Densus 88 Seperti Munarman)

“Jadi, penolakan terhadap kehadiran Somad adalah langkah yang bisa sangat dipahami. Penjelasan Singapura sudah sangat terang benderang. Kita di Indonesia juga memperjuangakan Islam yang damai. Kalau Somad terus menyuarakan kebencian, dia pun tidak layak menjadi juru dakwah di sini,” tuturnya. 

Seperti diketahui UAS dan keluarganya ditolak masuk ke Singapura pada Senin, 16 Mei 2022 lalu. Saat di imigrasi Singapura, UAS mengaku tak mendapat penjelasan alasan dirinya ditolak masuk ke Singapura.

Pemerintah Singapura melalui Kementrian Dalam Negerinya akhirnya buka suara. Kemendagri Singapura menyebut, UAS tiba di Terminal Feri Tanah Merah dari Batam. 

Dia tiba pada Senin, 16 Mei lalu bersama enam orang lainnya. Menurut Singapura, UAS dianggap sosok yang kerap menyampaikan ceramah ekstrem terkait agama. 

(BACA JUGA:Denny Siregar Ketawain Abdul Somad Dilarang Masuk Singapura: Ustaz Kok Ngajarin Bunuh Diri, Ustaz Apaan Tuh!)

“Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura,” sebut tulis Kemendagri Singapura.

Diketahui, Pemerintah Singapura mengaku mendapat serangkaian ancaman teror usai menolak kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS).

Bahkan, ada ancaman teror yang disebut-sebut bakal menyerupai serangan nine eleven atau 9/11 (insiden serangan bom bunuh diri di menara kembar WTC di New York, Amerika Serikat pada 11 September 2001, Red).

"Ancaman yang menyebutkan serangan 9/11 telah dilakukan terhadap Singapura oleh pendukung seorang, penceramah yang dilarang memasuki Singapura," ujar Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura, K Shanmuga seperti dikutip FIN dari Youtube channel News Asia (CNA) pada Selasa (24/5/2022). 

(BACA JUGA:Ustaz Abdul Somad Ditolak Singapura, Wamenag: Semoga UAS Bisa Ambil Hikmahnya)

Ancaman itu disampaikan oleh salah satu akun Instagram. Namun, ancaman itu, lanjut Shanmuga, telah dihapus oleh pengirimnya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: