Musni Umar Sedih Insiden UAS Jadi Bahan Olok-olok, Waketum DPP Teman Ganjar Beri Catatan Mencengangkan

Musni Umar Sedih Insiden UAS Jadi Bahan Olok-olok, Waketum DPP Teman Ganjar Beri Catatan Mencengangkan

Elit PSI Dedek Prayudi.-Screenshot YouTube/LENSA HUKUM & POLITIK-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Waketum DPP Teman Ganjar Dedek Prayudi memberi catatan mencengangkan terhadap Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar yang sedih insiden Ustaz Abdul Somad (UAS) dideportasi Singapura jadi bahan olok-olok buzzer.

Dedek Prayudi melontarkan pendapatnya pada sebuah kicauan lewat akun media sosial Twitter bernama @Uki23.

Waketum DPP Teman Ganjar itu terpantau memang aktif dalam memakai platform tersebut untuk menyuarakan sudut pandang pribadinya.

Kini Dedek Prayudi angkat bicara terhadap fenomena Musni Umar yang sedih atas insiden Ustaz Abdul Somad yang dideportasi oleh pemerintah Singapura.

(BACA JUGA:Ustaz Abdul Somad Dideportasi Singapura, Musni Umar: Saya Sedih UAS Dijadikan Bahan Olok-olok Para Buzzeer)

Dalam cuitannya, Dedek Prayudi memberikan catatan mencengangkan untuk sikap Musni Umar terhadap Ustaz Abdul Somad.

"Kalau kita berangkat dari prinsip kedaulatan negara, tentu kita paham bahwa setiap negara berhak menentukan sendiri aturan mengenai mobilitas internasional di negaranya dan negara lain harus menghormati itu," tulis Dedek Prayudi.

"Berlaku untuk Indonesia, Singapura dan seluruh negara berdaulat lainnya," sambungnya, Kamis (19/5/2022).

Tak hanya itu Dedek Prayudi menilai kalau kejadian yang menimpa Ustaz Abdul Somad tidak pada tempatnya.

(BACA JUGA:Ribuan Warga Bekasi Pilih Pindah ke Luar Kota Setelah Lebaran, Ternyata Ini Alasannya)

"Ini cuma karena favoritisme yang tidak pada tempatnya aja makanya persoalan indivisu digeser paksa menajdi persoalan antarnegara," terang Dedek Prayudi.

Menurut Waketum DPP Teman Ganjar itu, Ustaz Abdul Somad merupakan Warga Negara Indonesia biasa seperti masyarakat pada umumnya.

Sehingga Ustaz Abdul Somad harus patuh terhadap aturan yang ada di manapun dirinya berpijak.

"UAS itu ya WNI biasa seperi pak Musni dan saya. Beliau tunduk pada aturan di tempat dia berpijak seperti orang lain," kata Dedek Prayudi.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber: