Keterlaluan, Dapet Dana Bansos Nyasar Sebesar 5,3 Miliar, Pria Ini Menghabisakannya untuk Judi Online

fin.co.id - 20/05/2022, 04:16 WIB

Keterlaluan, Dapet Dana Bansos Nyasar Sebesar 5,3 Miliar, Pria Ini Menghabisakannya untuk Judi Online

Image oleh Hans Braxmeier dari Pixabay

ABU, FIN.CO.ID - Seorang pria gunakan bansos sebesar 5,3 miliar rupiah untuk memuaskan napsunya akan berjudi.

Menariknya, bansos 5,3 miliar rupiah itu, ia terima di dalam rekeningnya, akibat faktor human error, alias salah transfer.

Ya, menerima bansos senilai 46,3 juta dalam bentuk Yen, pria Jepang ini malah menggunakan uang yang bukan haknya itu, untuk judi online, demikian menurut sang pengacara.

(BACA JUGA: Namanya Remy, Pria Ini Sudah Habiskan 1,6 Miliar untuk Tato dan Modifikasi Lidah dan Telinga)

Kejadian ini sendiri bermula, kala pria yang namanya dirahasiakan itu, menerima 46,3 juta yen pada 8 April lalu.

Menurut laporan media setempat, dana 46,3 juta yen itu, seharusnya disalurkan pada 463 pemilik rekening, yang berhak atas bansos terkait COVID.

Dari situ, setiap kepala yang menerima bansos, berhak atas 100 ribu yen, atau 11,3 juta rupiah. Bansos ini sengaja digelontorkan pemerinah Jepang, dalam upaya meringankan efek yang disebabkan COVID pada warganya.

Sebelumnya, pria tersebut mengaku akan bekerja sama dengan pemerintah Kota Abu, yang terletak di Prefektur Yamaguchi itu, dalam hal pengembalian dana yang salah transfer itu.

Akan tetapi, kini ia dikabarkan menghilang dari muka Bumi, dan Pemkot Abu dikabarkan membawa masalah ini ke meja hijau.

Menurut hasil penyelidiakan, pria tersebut secara berkala, menarik 600 ribu yen (hampir 70 juta) setiap harinya selama dua pekan.

Dan ketika dihubungi oleh aparat, pria itu mengku sudah tidak lagi memiliki bansos yang salah kirim itu.

Dalam pengakuannya, pria tersebut mengaku telah memindahkan uang tersebut, dan tidak lagi mampu mengembalikannya.

Ia bahkan berjanji tidak kan melarikan diri, dan bertanggungjawab atas perbuatannya.

"Saya tidak akan melarikan diri. Saya akan mempertangungjawabkan perbuatan saya ini," katanya sebelum menghilang seperti dikutip Asahi Shimbun, via BBC.

Sementara itu menurut aparat setempat, pria itu tidak lagi bisa dihubungi, semenak gugatan tanggal 12 Mei diajukan ke pengadilan.

Admin
Penulis