Menteri Basuki Ajak Peserta SMM 2022 Perkuat Kerjasama Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi Pasca Pandemi

Menteri Basuki Ajak Peserta SMM 2022 Perkuat Kerjasama Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi Pasca Pandemi

Menteri Basuki mengajak para Menteri Negara peserta Sector Ministers’ Meeting (SMM) 2022 untuk terus menguatkan kerjasama bidang air bersih dan sanitasi, -ist-Kementerian PUPR

JAKARTA, FIN.CO.ID - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengajak para Menteri Negara peserta Sector Ministers’ Meeting (SMM) 2022 untuk terus menguatkan kerjasama bidang air bersih dan sanitasi, khususnya dalam menghadapi tantangan baru pasca krisis Pandemi Covid-19. 

Instruksi penerapan protokol kesehatan seperti mempraktekkan cuci tangan secara rutin telah mengubah perilaku masyarakat yang menyebabkan konsumsi air bersih meningkat. Kemungkinan praktik yang berhubungan dengan kesehatan ini akan menjadi kebiasaan baru masyarakat di masa mendatang meskipun pandemi berakhir. 

"Saya yakin acara SMM-SWA 2022 akan bermanfaat bagi kita semua dan semoga pertemuan ini dapat ditindaklanjuti dengan meningkatkan kerjasama antar negara dan lembaga dalam upaya bersama untuk mencapai akses universal terhadap kebersihan air dan sanitasi," kata Menteri Basuki dalam sambutan penutupan pertemuan Sector Ministers’ Meeting (SMM) 2022 di Jakarta, Kamis, 19 Mei 2022. 

(BACA JUGA:Basuki Hadimuljono: ASN Harus Miliki Karakter yang Baik, Kuat, dan Akhlakul Karimah)

Menurut Menteri Basuki, studi Indonesia Water Institute menunjukkan bahwa konsumsi air bersih selama pandemi Covid-19 meningkat 3 kali lipat dibanding kondisi normal, dengan total konsumsi air rumah tangga mencapai 900 hingga 1.400 liter per hari. Selain itu pengeluaran untuk air juga meningkat hingga 5 kali lebih tinggi dari kondisi normal. 

"Kami telah belajar untuk memperkuat sistem kami dalam penanganan krisis seperti Pandemi Covid-19. Kami mengutamakan pekerjaan umum dalam sistem pasokan air seperti membangun embung/bendungan kecil untuk menyediakan air dan mengelola air tanah dengan baik," tutur Menteri Basuki. 

Dalam penanganan krisis Pandemi Covid-19, Kementerian PUPR juga mengeluarkan kebijakan dengan memperluas cakupan layanan Program Padat Karya Tunai (PKT/cash for work) dengan mengurangi penggunaan alat berat untuk pekerjaan-pekerjaan yang bisa dikerjakan orang. 

(BACA JUGA:Kunjungi Menteri Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang, Menteri Basuki: Pererat Kerjasama)

Kebijakan ini telah berkontribusi dalam menambah lapanganan kerja sehingga mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat di tingkat perdesaan. 

Strategi Kementerian PUPR dalam pengelolaan Water Sanitation and Hygiene (WASH) menjadi percontohan negara-negara peserta Sector Ministers' Meeting 2022. 

Menteri Basuki mengatakan, saat terjadi tiga krisis yakni Pandemi Covid-19, krisis iklim, dan ekonomi, Pemerintah Indonesia mengedepankan kerja kolektif seluruh stakeholder untuk dapat membuat perubahan yang signifikan dan berkelanjutan. 

Pemerintah juga meningkatkan komitmen politik serta investasi untuk mempercepat peningkatan di sektor air bersih, sanitasi dan kesehatan, serta mengurangi tingkat stunting di Indonesia. 

Selanjutnya memperluas kerja sama dan memobilisasi pembiayaan alternatif untuk peningkatan sektor air bersih, sanitasi dan kesehatan. Terakhir, pengembangan  infrastruktur air bersih, sanitasi dan kesehatan yang memiliki daya tahan terhadap perubahan iklim. 

Sector Ministers' Meeting 2022 dihadiri oleh 69 Menteri yang menangani sektor WASH dari 48 negara di seluruh dunia dan telah resmi ditutup pada Kamis (19/5/2022). Pada kesempatan tersebut, Menteri Basuki juga mengundang seluruh delegasi Sector Ministers' Meeting 2022 untuk hadir pada acara internasional World Water Forum 2024 di Bali. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: