Sport

Final Piala Thomas, Kompak dengan Ginting Salahkan Lapangan, Jonatan: Berangin dan Shuttlecock Tak Stabil

fin.co.id - 16/05/2022, 00:29 WIB

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie akan tampil di ajang Denmark Open 2022.

BANGKOK, FIN.CO.ID - Sepertinya Anthony Sisinuka Ginting, Jonatan Christie juga mengeluhkan lapangan, saat kalah dari Srikanth Kidambi.

Jonantan kalah 15-21 dan 21-23 yang membuat Indonesia gagal mempertahankan Piala Thomas setelah takluk 0-3 dari India di final, Minggu, 15 mei 2022. 

Jonatan menyebut kondisi lapangan sulit diprediksi. Akibatnya strateginya tak berjalan baik saat tampil pada partai penentuan.

(BACA JUGA: Indonesia Gagal Pertahankan Piala Thomas, India Jadi Tim 'Kuda Hitam' yang Cetak Sejarah)

"Pertandingan hari ini sangat berbeda dari sebelumnya dari suasana stadion, lapangan yang cukup berangin, sampai shuttlecock yang cukup berat dan jadi kurang stabil. Saya jadi kesulitan memprediksi pukulan," kata Jonatan usia sesi penyerahan medali.

Jonatan, yang tampil pada partai ketiga, kalah dua gim langsung dari Srikanth Kidambi dengan skor 15-21, 21-23. Kekalahan ini membuat Indonesia tak sanggup mempertahankan gelar setelah disapu bersih 0-3 oleh India.

Dari kondisi lapangan yang tidak menguntungkan, Jonatan kemudian salah memakai strategi yang tepat. Ia memainkan ritme lambat dan banyak mengumpan jauh, yang justru ia sadari kemudian sebagai sebuah kesalahan pada gim ketiga.

(BACA JUGA: Piala Thomas: Jelang Final Lawan India, Herry IP Beri Wanti-wanti ke Tim Thomas Indonesia)

Menurut pebulu tangkis peringkat kedelapan itu, ia seharusnya bermain lebih berani dan agresif sejak awal untuk menekan Srikanth.

"Memang yang paling penting dari kondisi lapangan, kita tidak bisa mengubah itu. Yang bisa dilakukan kita lah yang mengubah cara main. Seharusnya saya lebih nekat dan menyerang, karena kondisi seperti ini memang harus main efisien dan agresif," ungkap Jonatan.

Selain itu, posisi Indonesia yang tertinggal 0-2 dari India juga turut mempengaruhi mental pemain jebolan klub PB Tangkas itu. Saat memasuki lapangan, Jonatan mengaku berusaha mengingat-ingat dua kemenangan yang ia petik saat meladeni Srikanth sebelumnya.

Walaupun sudah berusaha berpikir positif, namun perasaan berat tetap ia rasakan karena nasib Skuad Merah Putih pada babak final berada di tangannya.

"Saya sudah berusaha tidak memikirkan (ketertinggalan) itu. Meski tegang, saya berusaha berpikir positif dari dua kemenangan sebelumnya. Ternyata memang tidak enak tertinggal 0-2 dan harus menang. Tapi saya sudah berusaha semaksimal mungkin dan itu tadi hasilnya," tuturnya.

 

Admin
Penulis
-->