Omicron Mengganas di China: Kematian Melejit, Beijing Siaga Bahaya

Omicron Mengganas di China: Kematian Melejit, Beijing Siaga Bahaya

COVID-19 Ilustrasi-Kemenkes-Kemenkes

JAKARTA, FIN.CO.ID - Meluasnya kasus COVID-19 varian Omicron di China membuat pemerintah kelabakan.

Terbaru ditemukan 22 kasus COVID-19 di Ibu kota China, Beijing  pada  Sabtu (14/5/2022).

(BACA JUGA:Usai Laporkan Kasus COVID-19, Korea Utara Tembakkan Tiga Rudal Balistik)

Salah satu distrik di Beijing, Chaoyang yang berpenduduk 3,45 juta jiwa wajib menjalani tiga tes COVID-19 dalam pekan ini.

Pemerintah China melarang kelas tatap muka atau kegiatan olahraga ekstrakurikuler. 

Pejabat Kesehatan China Pang Xinghuo mengatakan pengamatan awal menunjukkan Covid-19 telah menyebar di ibu kota selama sepekan. 

Menurutnya penyebaran ini mempengaruhi aktivitas sekolah, kelompok wisata, dan keluarga.

(BACA JUGA:Indonesia Masuki Masa Endemi, Muhadjir Effendy: COVID-19 Sudah Bukan Lagi Ancaman )

"Risiko penularan lanjutan dan tersembunyi sangat tinggi. Saat ini situasinya suram. Seluruh kota di Beijing harus bertindak," ujar Komite Partai Wilayah Beijing, Tian Wei.

China menyalahkan kenaikan kasus COVID-19 ini pada Omicron. Masuknya subvarian BA.2 (varian baru Omicron) juga membuat kasus kian meningkat tajam.

China melaporkan mendeteksi subvarian Omicron lain yakni BA.1.1. Hal inilah yang mendorong kasus makin naik dalam dua bulan terakhir.

Di Shanghai misalnya, dilaporkan adanya kasus 39 kematian. Shanghai sudah mengumumkan kematian pertamanya pada 18 April. 

(BACA JUGA:Kasus Hepatitis Dalam Sebulan Dianggap Tidak Sebanding COVID-19)

Padahal kota itu melakukan lockdown sejak awal bulan hingga saat kini. Tingginya angka kematian itu membuat pemerintah China melakukan pengetatan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: