DPO MIT Tinggal Satu, Panglima TNI Tarik Ratusan Anggotanya dari Satgas Madago Raya

DPO MIT Tinggal Satu, Panglima TNI Tarik Ratusan Anggotanya dari Satgas Madago Raya

Panglima TNI Muhammad Andika Perkasa.-YouTube/Jenderal TNI Andika Perkasa-YouTube/Jenderal TNI Andika Perkasa

PALU, FIN.CO.ID - Teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) masih menyisakan satu orang yang masuk dalam daftar pencarian (DPO).

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memutuskan menarik ratusan anggotanya yang bertugas di Satgas Madago Raya dalam memburu kelompok teroris MIT Poso, Sulawesi Tengah.

Jenderal Andika menyebut sebanyak 167 anggota TNI di Satgas Madago Raya telah dikembalikan ke kesatuannya  masing-masing.

(BACA JUGA:Kapolda Sulteng: Hei DPO MIT Poso Menyerahlah Kalau Tidak...)

"Ratusan prajurit TNI sudah ditarik dan dikembalikan ke kesatuan masing-masing secara bertahap sejak Bulan Maret lalu," katanya, Jumat, 13 Mei 2022.

Dijelaskannya prajurit TNI yang diterjunkan menumpas kelompok MIT di Poso sebanyak 267 prajurit. Dari jumlah itu sebanyak 167 prajurit telah dikembalikan ke kesatuan masing-masing dan kini tinggal 100 prajurit berada di lapangan.

Dari 100 prajurit TNI yang masih tergabung dalam Operasi Satgas Madago Raya, katanya, tidak ada yang berasal dari satuan luar daerah. Personel yang di tempat sepenuhnya mengandalkan prajurit di Sulteng.

(BACA JUGA:Ini Identitas DPO MIT Poso yang Tewas Ditembak Satgas Madago Raya)

"Secara umum kondusivitas keamanan di tiga wilayah lokus operasi, yakni Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Sigi berangsur membaik," ujar Andika.

Ia mengatakan kabar baik ini buah hasil dari upaya penumpasan kelompok MIT yang selama ini menjadi target operasi TNI/Polri dan masyarakat setempat.

Dilaporkan, saat ini anggota MIT tersisa tinggal satu orang dan masih bersembunyi di hutan setelah sebelumnya satu anggota mereka tertembak aparat keamanan beberapa waktu lalu.

"Kami berharap kondisi saat ini dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat sehingga ke depan tidak perlu lagi ada satgas operasi penegakan hukum tindak pidana terorisme di Sulteng," kata Andika.

Menyinggung upaya pencegahan paham radikal, Panglima TNI berharap kepala daerah dapat memberdayakan kehadiran 150 personel TNI yang terlibat dalam Program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD).

​​​"Kami mengupayakan satu titik lokus TMMD di Sulteng dari 50 titik tersebar di Tanah Air. Kami berharap daerah yang menjadi sasaran TMMD nanti bisa memanfaatkan prajurit untuk mengedukasi masyarakat agar tidak terpapar paham-paham radikal," katanya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: