Bikin Ngeri! 4.221 Ternak di Mataram Berpotensi Terserang PMK, Jangan Beli ternak Sapi Sakit dari Mana Saja

Bikin Ngeri! 4.221 Ternak di Mataram Berpotensi Terserang PMK, Jangan Beli ternak Sapi Sakit dari Mana Saja

Sapi di Jambi yang mangsa harimau disaksikan langsung oleh pemiliknya. -antara-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Dinas Pertanian Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan sebanyak 4.221 ekor populasi ternak di Mataram berpotensi terserang virus penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kota Mataram Dijan Riatmoko mengatakan, sebanyak 4.221 populasi ternak tersebut merupakan data tahun 2021.

(BACA JUGA:Panglima TNI Blak-blakan Soal Penumpasan KKB Papua, Ternyata Butuh Waktu Lama, Begini Alasannya...)

"Dengan rincian sapi 1.347 ekor, kerbau 4 ekor, kambing 1.555 ekor, babi 984 ekor dan kuda 331 ekor. Untuk populasi tahun 2022, baru bisa kita hitung akhir tahun," katanya, Jumat, 13 Mei 2022. 

Menurut dia, virus PMK ini sangat mudah menyerang ke ternak-ternak tersebut termasuk domba. 

Tapi di Mataram hingga kini tidak ada populasi domba.

Sebagai langkah pencegahan jangka panjang, kata Dijan, pihaknya masih menunggu pengiriman stok vaksin PMK untuk dilakukan vaksinasi terhadap ternak-ternak milik masyarakat.

(BACA JUGA:Bikin Ngeri, 122 Sapi di Malang Terjangkit PMK, Paling Banyak di Kecamatan Ini)

"Rencananya pemerintah akan menyiapkan vaksin virus PMK. Harapan kami, vaksin bisa kita terima dalam waktu dekat agar vaksinasi bisa segera dilaksanakan," katanya.

Ia mengakui, tingkat kematian ternak akibat virus PMK ini relatif rendah, tetapi penyebarannya sangat cepat sehingga kasusnya tinggi.

"Virus PMK ini menular pada hewan, tapi tidak ke manusia. Dagingnya tetap bisa dikonsumsi asalkan dengan dimasak lama, tidak dibakar," katanya.

Saat ini, Kota Mataram tidak mengizinkan pemotongan ternak yang dalam kondisi sakit meskipun dagingnya aman dikonsumsi. 

(BACA JUGA:Cegah PMK di Kota Bekasi, Masyarakat Diimbau Masak Daging Harus Sampai Matang)

Tapi yang menjadi prioritas adalah kenyamanan konsumen mengkonsumsi daging dari ternak sehat.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: