Mazdjo Pray 'Pede' Banget Anies Gak Bakal Nyapres 2024 Sampai Berani Taruhan, Ternyata Ada Perhitungannya

Mazdjo Pray 'Pede' Banget Anies Gak Bakal Nyapres 2024 Sampai Berani Taruhan, Ternyata Ada Perhitungannya

Ilustrasi - Anies Baswedan Capres 2024--twitter/ @ekowboy2

"Artinya PDIP sudah aman, mau ambil partai lain buat jadi Cawapres bisa, mau sendirian juga sah untuk mengajukan calon," sambungnya. 

Sebagaimana diketahui, hasil perolehan suara pada pemilu 2019 lalu memang hanya dua partai saja yang memiliki jumlah suara terbesar, yaitu PDIP dan Golkar. Sedangkan partai-partai lain, masuk dalam partai tengah. 

PDIP sendiri memiliki jumlah kursi 128 di parlemen. Kemudian Golkar sebanyak 85 kursi, Gerindra 78 kursi, Nasdem 59 kursi, PKB 58 kursi, PAN 44 kursi, dan PPP 19 kursi. Partai-partai tersebut masuk dalam Koalisi Pemerintah. 

(BACA JUGA:Lagi Ngapelin Janda, Pria di Tangerang Meninggal Mendadak Usai Makan Nasi Uduk)

"Perwakilan dari koalisi ada 471 kursi (DPR)," ungkap Mazdjo Pray. 

Sedangkan dari kelompok oposisi Pemerintah, ada partai Demokrat yang memiliki 54 kursi dan PKS 50 kursi. 

"Total perwakilan kursi oposisi di DPR sebanyak 104 kursi, jauh ya jaraknya (dengan oposisi)," tuturnya. 

Lalu, bagaimana dengan skenario partai koalisi? 

(BACA JUGA:Review Daihatsu Luxio Facelift 2022: Harga di Bawah Xenia Tapi Lebih Lega Dari Innova)

Mazdjo Pray menjelaskan, meski dengan skenario koalisi partai, peluang Anies untuk maju Capres juga tetap kecil. Sebab, dia tidak tergabung dalam partai manapun. Sementara itu kebiasaan dari partai-partai, akan mendahulukan pimpinan partai ataupun kader partainya sendiri, bukan orang lain. 

Ia mencontohkan jika saja Golkar berkoalisi dengan Demokrat, dimana kedua partai tersebut saat ini sangat mencolok dalam menghidupkan citra calon pemimpinnya yaitu Airlangga Hartarto dan AHY. 

"Misalnya Golkar dengan Demokrat bergabung, suara keduanya lebih dari Cukup untuk mengajukan Capres, yaitu 85 kursi Golkar ditambah 54 kursi Demokrat, totalnya 139 kursi, lebih dari cukup," tuturnya. 

"Kalau Golkar dan Demokrat bersatu, lha Anies gimana?," sambungnya menyiratkan kemungkinan Golkar dan Demokrat mengusung Anies sangat kecil. 

(BACA JUGA:Pajero Sport Pimpin Angka Penjualan SUV Ladder Frame Bulan Maret 2022)

Kemudian bagaimana dengan Partai Gerindra yang memiliki suara terbanyak ketiga di Pemilu 2019 lalu? 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: