Cinta Sejati Itu Nyata, Pria Ini Bangun dari Koma Mampu Kenali Wajah Istri yang Percaya Ia Masih 'Ada'
Carly dan Terry Williams, Image Credit: @dyckcarly/Instagram--
ALBERTA - Seorang wanita buktikan bahwa cinta sejati itu ada. Hal ini dibuktikan Carly Williams, dalam perjuangannya mengembalikan kondisi sang suami.
Terry Williams, pria yang ia cintai, mengalami cedera otak traumatik, akibat kecelakaan yang dialaminya saat berkendara dengan motor kesayangannya.
Bertabrakan dengan kendaraan lain, tepatnya pada September 2021, pria dari Lethbridge, Alberta, Kanada itu, sempat mengalami koma.
Tidak ingin menyerah untuk pria yang terkasih, Carly dengan setia menunggu hingga Terry Williams kembali terbangun.
Ketika ia tersadar, Carly pun secara rutin memutarkan musik untuk mendorong kesembuhan sang suami.
Butuh waktu enam bulan bagi Terry, untuk kemudian merespon musik yang diputarkan sang istri.
Dan yang tidak kalah pentingnya, adalah bahwa Terry mampu mengenali sang istri, sesuatu yang mungkin sebelumnya ia takutkan tidak terjadi.
Terry bahkan sudah bisa melantunkan lirik lagu, meski dengan keterbatasannya.
Dalam sebuah postingan di Instagram, wanita yang berprofesi sebagai personal trainer itu meyakini jika Terry masih 'ada'.
Dengan memutarkan salah satu lagu favorit sang suami, "Dancing on My Own" Carly menyadari efek luar biasanya terhadap kesembuhan Terry.
Gegara postingan ini, para netizen yang menyaksikan pemandangan haru ini, mengaku pecah dengan air mata berucuran.
"Gegara video ini mata saya bengkak. Cinta sejati ternyata memang ada. Semoga saya bisa mendapatkan (pasangan) yang seperti ini. Sangat terpuji hatimu (Carly)," kata salah satu netizen dalam komennya.
"Luar biasa. Video ini membuat saya bercucuran air mata. Doaku untuk kalian berdua," timpal lainnya.
Tidak ketinggalan seorang netizen yang sempat bertemu keduanya saat di rumah sakit, memberikan restunya agar langgeng.
"teruslah berjuang (untuk kesembuhannya)," tulis dia.
Efek COVID terhadap Otak Eks Penderitanya
Orang yang pulih dari COVID-19, memiliki potensi gangguan pada kemampuan kognitf mereka.
Menurut sebuah studi yang melibatkan 80 ribu orang, mereka yang terdampak keras paparan virus corona, memiliki masalah dengan kemampuan problem-solving-nya.
Saat dihadapkan pada beberapa tes yang disiapkan ahli, para partisipan dengan kriteria di atas, kesulitan untuk memecahkan soal yang ada dihadpaan mereka.
Tirak hanya kesulitan memecahkan masalah, mereka yang menunjukan reaksi terburuk terhadap COVID, juga memiliki masalah dengan kemampuan mereka untuk fokus saat memperhatikan sesuatu.
Adapun mereka yang masuk dalam kriteria di atas, adalah mereka yang sampai membutuhkan alat bantu lernapasan, ketika berada dalam perawatan.
Temuan ini dirilis ahli dalam jurnal EClinicalMedicine. Demikian seperti dilansir East Mojo.
DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News
Sumber:
