Sejumlah Pemimpin Agama Dunia Desak Institusi Keuangan Hentikan Pendanaan Kegiatan Pemicu Perubahan Iklim

Sejumlah Pemimpin Agama Dunia Desak Institusi Keuangan Hentikan Pendanaan Kegiatan Pemicu Perubahan Iklim

Ilustrasi perubahan iklim.-Photo by Sourav Mishra-Pexels

JAKARTA, FIN.CO.ID - Pemimpin agama Kristen, Islam dan Yahudi bergabung dengan pejabat PBB pada Senin, 9 Mei 2022, untuk mendesak institusi keuangan berhenti mendanai kegiatan yang memicu perubahan iklim.

Para pemimpin dari Dewan Gereja Dunia, Dewan Tetua Muslim dan Dewan Rabi New York menandatangani pernyataan yang mengatakan bahwa bank, dana pensiun dan perusahaan asuransi memiliki kewajiban moral untuk tidak berkontribusi dalam perubahan iklim yang berdampak pada kehidupan bumi di masa depan.

(BACA JUGA:Soroti Kebijakan Iklim, Ribuan Pelajar di Australia Bolos Sekolah)

"Sudah terlalu lama sektor jasa keuangan telah memicu kecanduan dunia pada bahan bakar fosil," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam pernyataan itu.

"Kewajiban ilmiah dan moralnya jelas: tak perlu ada lagi investasi baru dalam perluasan bahan bakar fosil, termasuk produksi, infrastruktur dan eksplorasi," kata Guterres.

Para pemimpin agama itu mengatakan mereka akan meminta para penyedia jasa keuangan untuk menghentikan investasi bahan bakar fosil dan sebaliknya menanam modal dalam energi terbarukan.

(BACA JUGA:Indonesia Ancam Keluar dari Kesepakatan Iklim Paris)

Menggunakan bahan bakar fosil seperti batubara dan minyak adalah sumber terbesar gas yang membuat panas iklim.

Panel ilmuwan terkemuka tentang iklim di PBB mengatakan dalam laporan bulan lalu bahwa memangkas emisi tersebut secara cepat dan drastis akan menjadi satu-satunya cara mencegah bencana akibat perubahan iklim.

Para aktivis lingkungan dalam beberapa tahun terakhir telah mendesak produsen minyak dan perusahaan lain yang secara langsung ikut mengotori iklim untuk juga menekan investor dan institusi keuangan yang mendanai mereka.

(BACA JUGA:Iklim India Kian Memburuk)

Meskipun upaya tersebut telah membantu mendorong pemangku kepentingan untuk mengambil tindakan di sejumlah produsen minyak besar seperti Exxon Mobil Corp, usulan pemegang saham kepada bank untuk meningkatkan upaya terkait iklim hanya mendapat sedikit dukungan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizky Agustian

Tentang Penulis

Sumber: