Pecahkan Rekor Arus Balik Lebaran, Jasa Marga Catat 170 Ribu Kendaraan pada H+4

Pecahkan Rekor Arus Balik Lebaran, Jasa Marga Catat 170 Ribu Kendaraan pada H+4

PUluhan ribu kendaraan terpantau masuk Jakarta jelang libur Tahun Baru 2024-Foto : Dok/Jasa Marga-

JAKARTA, FIN.CO.ID- Berdasarkan catatan PT Jasa Marga,  Arus mudik lebaran pada H+4 pecahkan  rekor tertinggi sejarah jalan tol di Indonesia.  

Volume lalu lintas yang kembali ke Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek), dari arah Timur (Surabaya, Solo, Semarang, Cirebon dan Bandung) mencapai 170.078 kendaraan. angka tersebut mengalahkan rekor sebelum pandemi, yang terjadi pada lebaran 2019.

Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kepala Hubungan Masyarakat PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru,

(BACA JUGA:Catat Nih! Ganjil Genap di 13 Ruas Jalan Jakarta Berlaku Kembali Mulai Hari Ini)

(BACA JUGA:Puncak Arus Balik Lebaran, 47 Persen Kendaraan Belum Kembali ke Jabodetabek)

"Angka ini naik 159 persen dari normal 2021, dan mengalahkan rekor tertinggi sebelum pandemi, yang terjadi pada Lebaran 2019 sebesar 166.444 kendaraan atau naik 2,2 persen," ucap Dimawan Heru sebagiaman dikutip FIN dari RRi,co,id pada Senin, 9 Mei 2022 

Adapun lalu lintas dari arah Timur merupakan lalu lintas kumulatif arus balik di Jalan Tol Jakarta-Cikampek melalui dua gerbang tol (GT). Yaitu GT Cikampek Utama untuk pemudik dari arah Jalan Tol Trans Jawa, dan GT Kalihurip Utama untuk pemudik dari arah Jalan Tol Cipularang. 

Dengan rincian sebagai berikut:

- GT Cikampek Utama, dengan jumlah 124.761, naik sebesar 272 persen dari normal 2021 sebesar 33.535 kendaraan.

- GT Kalihurip Utama, dengan jumlah 45.317 kendaraan, naik sebesar 41 persen dari normal 2021 sebesar 31.968 kendaraan.

Menurut Heru, pada hari ini atau H+5, diperkirakan masih akan terjadi kenaikan lagi. Mengingat, Jasa Marga memang sudah memprediksi puncak arus balik akan terjadi pada hari ini. 

Meski lonjakan volume di Jalan Tol Jakarta-Cikampek luar biasa, namun kondisi lalu lintas dapat dikendalikan. 

“Ini yang membedakan dari 2019, pada tahun 2019 untuk mengurai lalin sebesar ini dibutuhkan waktu hingga 24 jam untuk menguras kepadatan luar biasa yang terjadi di berbagai segmen Jalan Tol Jakarta-Cikampek," ungkapnya.

“Tahun ini dengan perencanaan yang lebih matang, dan koordinasi yang jauh lebih intensif, relatif tidak terjadi kepadatan yang berarti di Jalan Tol Jakarta-Cikampek," katanya.  

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: