Kejar Tenggat Waktu, Mensos Instruksikan Pencairan Bansos

Kejar Tenggat Waktu, Mensos Instruksikan Pencairan Bansos

JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini telah meminta Bank Himbara untuk mencairkan bantuan sosial di Surabaya secara manual. Hal ini dilakukan untuk memastikan masyarakat pra sejahtera di Kota Pahlawan menerima haknya sebelum tenggat akhir tahun. "Saya sudah bicara dengan Pak Wali. Nanti akan dikumpulkan di satu tempat. Dicairkan di situ. Ini kan sudah akhir Desember, harus segera dicairkan. Sementara KPM banyak yang belum terima kartu," kata Mensos saat mengecek pencairan bansos di Kantor Kelurahan Pakis, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya (27/12). Selain di Pakis, Mensos juga melakukan pengecekkan pencairan bantuan di Kantor Kecamatan Tambaksari. Tiba di Pakis, Mensos langsung mengecek data penerima bantuan sosial berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Kartu Sembako. Mensos terus mendorong agar bansos segera cair mengingat bulan Desember segera berakhir. Didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Mensos menjelaskan urgensi percepatan penyaluran bansos bulan ini. Pencairan bansos tidak boleh melewati 31 Desember 2021 karena akan terblokir. Dari informasi dan pengamatan, Mensos menyampaikan bahwa KPM yang belum cair bantuannya karena masih harus menunggu pencetakan dan pembagian Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Proses ini membutuhkan waktu beberapa lama. "Kalau harus menunggu pencetakan dan pembagian KKS akan lama. Padahal waktunya semakin dekat," katanya. Arahan Mensos disambut baik Wali Kota Eri. Ia mengatakan, bantuan sosial bagi masyarakat pra sejahtera dari Kemensos sangat ditunggu. Pemerintah Kota Surabaya sejalan dan bersinergi dengan Kemensos agar bantuan segera dapat dicairkan. Ia menjanjikan, bantuan akan segera cair maksimal Rabu. "Kami akan kumpulkan di Stadion Tambaksari untuk seluruh Kota Surabaya. Rabu lusa pencairan bantuan tuntas," kata Eri. Untuk mengejar tenggat, Mensos memimpin langsung proses pencairan bantuan. Dengan mengerahkan petugas dan kendaraan, KPM dengan data yang telah valid langsung dijemput satu persatu dari rumahnya. Kepada KPM yang telah menyelesaikan transaksi, Mensos meminta mereka agar memanfaatkan bantuan dengan baik dan sesuai keperluan. Bisa untuk membeli sembako, kebutuhan sekolah atau modal usaha. "Jangan untuk membeli rokok atau keperluan lain yang tidak produktif," kata Mensos. Seperti di Tambaksari, di Pakis, Mensos juga melihat banyak KPM dengan usia muda. Kepada mereka, Mensos bertanya siapa saja yang berniat bekerja atau mendirikan usaha kecil sendiri. "Ayo yang mau usaha siapa. Atau mau bekerja. Nanti saya bantu. Daripada mengandalkan bantuan, hanya dapat Rp300 ribu," kata dia. Kepada jajaran Pemkot Surabaya, Mensos menekankan kebijakan Kemensos yang siap memberikan bantuan kepada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Selain dengan bansos, juga bisa diberikan bantuan usaha dan peralatan aksesibilitas. "Kalau diberi kesempatan berusaha, mereka bisa lebih produktif, kapasitas keuangan mereka lebih besar," kata Mensos. (adv/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: