Menlu Rusia Sebut Hitler Keturunan Yahudi, PM Israel Bilang Sudah Memaafkan

Menlu Rusia Sebut Hitler Keturunan Yahudi, PM Israel Bilang Sudah Memaafkan

Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov menyebut Pemimpin Nazi Adolf Hitler merupakan keturunan Yahudi.-Instagra-Instagram

YERUSALEM, FIN.CO.IDMenteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov menyebut Pemimpin Nazi Adolf Hitler merupakan keturunan Yahudi.

 

Pernyataan Lavrov dilontarkan pada Minggu, 1 Mei 2022 saat ditanya mengapa Rusia mengatakan perlu "mendenazifikasi" Ukraina jika Presiden Ukraina Zelenskiy sendiri adalah orang Yahudi.

 

"Ketika mereka mengatakan 'Nazifikasi macam apa ini jika kita adalah orang Yahudi', saya pikir Hitler juga memiliki asal-usul Yahudi, jadi itu tidak berarti apa-apa," kata Lavrov kepada saluran Rete 4 Italia. Lavrov berbicara melalui seorang penerjemah Italia.

 

(BACA JUGA:Israel Desak Ukraina Menyerah pada Rusia)


Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengecam pernyataan Lavrov. pemerintah Israel menyebut pernyataan Lavrov sebagai sebuah kebohongan yang tak termaafkan.

 

Meski demikian, Naftali Bennett mengatakan telah memaafkan kasus tersebut. Sebab dikatakannya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menghubunginya dan meminta maaf pada Kamis, 5 Mei 2022.

 

Setelah pembicaraan melalui telepon dengan Putin, Bennett mengatakan dia telah menerima permintaan maaf itu dan berterima kasih kepada pemimpin Rusia itu karena "mengklarifikasi rasa hormatnya kepada orang-orang Yahudi dan kenangan akan Holocaust".

 

(BACA JUGA:Palestina Kirim Nota ke PBB, Minta Aksi Israel di Yerusalem Timur Dihentikan )

 

Dalam pembicaraan melalui telepon itu, Putin juga mengatakan kepada Bennett bahwa Rusia akan mengizinkan pembukaan jalur sipil dari pabrik baja Azovstal, yang terkepung di pelabuhan Mariupol Ukraina, melalui koridor kemanusiaan yang ditangani oleh PBB dan Palang Merah.

 

Pihak kantor Bennet mengatakan bahwa perdana menteri Israel itu telah meminta jalur sipil dari pabrik baja itu setelah melakukan pembicaraan sebelumnya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

 

Israel, yang telah berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan Kiev dan Moskow, telah bertindak sebagai perantara antara kedua negara yang sedang berperang itu.

 

Namun, seorang pejabat Israel mengatakan bahwa Bennett telah menangguhkan upaya tersebut pada akhir Maret untuk menangani serentetan serangan di Israel.

 

Akan tetapi, panggilan telepon terakhir Bennett dengan Putin dan Zelenskiy menunjukkan bahwa Israel mungkin akan melanjutkan upaya mediasinya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: reuter via antara