Usai Lebaran, Biasakan Aktivitas dengan Pola Makan Sehat

Usai Lebaran, Biasakan Aktivitas dengan Pola Makan Sehat

5 Penyakit Ini Disebabkan karena Makanan Cepat Saji--Pixabay/@GuillermoVuljevas

JAKARTA, FIN.CO.ID - Bulan Ramadan telah berlalu. Orang-orang perlu mengembalikan aktivitas puasa agar terbiasa dengan pola makan sehat.

Hidup dengan pola makan sehat diperlukan agar tubuh tetap terjaga dengan nutrisi dan kandungan yang seimbang. 

(BACA JUGA:Pola Makan Memengaruhi Gangguan Tidur)

"Badan kita itu menyukai sesuai yang rutin. Karena ada pembiasaan maka harusnya setelah lebaran, aktivitas puasa itu harus dikembalikan agar kita masih terbiasa dengan kebiasan puasa. Terbiasa untuk pola makan yang sehat," ujar Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Tirta Prawita Sari di Jakarta, Selasa(siaran persnya, Selasa (3/5/2022).

Menurutnya, pola makan menjadi salah satu upaya menghindari berbagai macam penyakit kronis dan katastropik yang membutuhkan biaya banyak.

Seperti stroke, diabetes, penyakit jantung dan hipertensi.

Berpuasa termasuk upaya yang bisa orang-orang lakukan untuk mencegah sederet penyakit kronis itu sekaligus cara cara detoksifikasi tubuh yang murah dan mudah. 

(BACA JUGA:Pola Makan Buruk dan Tingginya Angka Kematian)

"Selain itu, puasa juga dapat menyebabkan kadar glukosa darah mengalami penurunan dan menyebabkan tubuh mengambil cadangan energi lain dalam bentuk lemak sebagai sumber energi. Itu baik sebagai upaya membersihkan atau detoksifikasi tubuh," jelas Tirta.

Selama Ramadhan, umat muslim diatur untuk berpuasa dalam 13-14 jam lalu berbuka setelahnya dan pola ini mirip dengan pola makan puasa yang baik. Yaitu intermitten fasting.

“Ada beberapa contoh intermitten fasting. Contohnya alternate day fasting yang mana puasa berselang seling seperti puasa Daud. Bedanya saat hari puasa itu hanya boleh makan 500 kalori, dan hari berikutnya feast day yang boleh dalam jumlah yang kita inginkan tanpa perlu memusingkan kalori," terangnya.

Selain itu, ada pula diet 5:2 yaitu 5 hari tidak berpuasa dan 2 hari berpuasa. Muslim umumnya mengaplikasikan pola ini melalui puasa sunah Senin Kamis.

(BACA JUGA:Gaya Hidup dan Pola Makan Tidak Sehat Jadi Pemicu Utama Kanker)

"Tapi dalam ketentuan ketika berbuka pada hari Senin dan Kamisnya itu intake kita hanya 500-1000 kalori, 5 hari lainnya feast day. Kenapa hanya 500-1000 kalori? Karena itu jumlah kalori minimal yang kita butuhkan sehingga pekerjaan dasar tetap bisa kerjakan," urainya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: