Observatorium Bosscha ITB Amati Hilal 1 Syawal, Hasilnya 1 Mei Ketinggian Bulan Lebih dari 3.54 Derajat

Observatorium Bosscha ITB Amati Hilal 1 Syawal, Hasilnya 1 Mei Ketinggian Bulan Lebih dari 3.54 Derajat

Observatorium Bosscha-ist-net

BANDUNG, FIN.CO.ID - Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan pemantauan hilal atau bulan muda.  

Pemantauan bulan muda peralihan bulan Ramadan ke bulan Syawal atau penentu Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah telah dilakukan sejak 28 April hingga 1 Mei 2022.

Staf Divisi Pendidikan dan Penjangkauan Publik Observatorium Bosscha ITB Yatny Yulianty menyebutkan setiap tahunnya, Observatorium Bosscha menjadi salah satu rujukan penetapan awal Ramadan dan Syawal bagi Kementerian Agama dan masyarakat umum.

 (BACA JUGA:BMKG: Rukyat Hilal 1 Syawal 1443 Hijriah Dilaksanakan 1 Mei 2022)

Dia mengatakan Tim Observatorium Bosscha melaksanakan pengamatan hilal di Observatorium Bosscha, Lembang pada tanggal 28 April hingga 1 Mei 2022 dari pagi hari hingga bulan terbenam di ufuk Barat.

"Kegiatan pengamatan internal ini hanya dihadiri oleh staf Observatorium Bosscha, mematuhi imbauan agar tidak berkegiatan yang melibatkan banyak orang di suatu tempat selama pandemi," katanya dalam keterangannya, Minggu, 1 Mei 2022.

Kegiatan pengamatan bulan sabit oleh Observatorium Bosscha ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas (kenampakan) bulan sebagai fungsi dari elongasi dan ketebalan sabit bulan, dan juga dalam rangka rukyatul hilal bulan Syawal 1443 H.

 (BACA JUGA:Kapan Lebaran? Kemenag Gelar Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1443 H Hari Ini)

Rukyatul hilal dilakukan pada sore hari dan deteksi sabit bulan dilakukan setelah matahari terbenam. Sabit yang tampak setelah matahari terbenam ini disebut sebagai hilal.

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan sebuah teleskop berukuran 106 mm berjenis refraktor yang dilengkapi detektor kamera berbasis CCD.

Citra yang ditangkap oleh kamera kemudian diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan tampilan sabit bulan.

Dia menuturkan berdasarkan data hilal Syawal pada Minggu 1 Mei 2022 di Indonesia elongasi toposentris bulan dan matahari merentang antara 4,86 derajat hingga 6,36 derajat dan ketinggian toposentris Bulan merentang antara 3,54 derajat hingga 5,42 derajat.

Di Indonesia, pihak yang berwenang menentukan awal Ramadhan dan Syawal adalah Pemerintah Republik Indonesia melalui proses sidang itsbat.

Tugas Observatorium Bosscha adalah menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian tentang hilal kepada unit pemerintah yang berwenang jika diperlukan sebagai masukan untuk sidang itsbat. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: