Cerita Aktor Saat Syuting Film KKN Desa Penari: Suasana Terbawa Mistis

Cerita Aktor Saat Syuting Film KKN Desa Penari: Suasana Terbawa Mistis

Poster film KKN Di Desa Penari. (Foto: Instagram @awisuryadi)--

JAKARTA, FIN.CO.ID- Para aktor membagikan pengalaman mereka selama persiapan hingga pelaksanaan syuting film "KKN di Desa Penari", mulai dari terbawa suasana mistis, penggunaan ular asli sebagai pelengkap syuting, hingga mempelajari tari gandrung khas Jawa Timur.

"Semua pemain. Terbawa, sih, vibes horor ke dalam kehidupan aslinya sama kami sebagai pemain. Memang kan set-nya seram banget, terus kami juga sering syuting di malam hari," kata Tissa Biani yang memerankan karakter Nur saat menghadiri gala premiere di XII Epicentrum, Jakarta, Jumat 22 April malam.

"Jad memang benar-benar, menurutku, kayak kebawa di skenarionya yang seram itu," tambahnya. 

(BACA JUGA:Film 'KKN Di Desa Penari' Tayang 30 April, Bisa Pesan Tiket Lebih Awal, Begini Caranya)

Adinda Thomas (sebagai Widya), Aghniny Haque (Ayu), serta Aulia Sarah (Badarawuhi) juga sepakat bahwa cerita di dalam skenario turut membawa atmosfer mistis selama proses syuting berlangsung.

Tissa mengaku dirinya sempat mengigau usai syuting. Sementara Adinda mengaku sempat pingsan sebentar saat syuting. Meski demikian, keduanya menduga hal tersebut terjadi karena faktor kelelahan.

"Kami sedang syuting di area yang cukup berbahaya waktu itu dan adegannya juga cukup seram atau di zona merahnya daerah sana. Jadi memang kami sudah diwanti-wanti untuk hati-hati dan jaga sikap. Pada hari itu aku juga secara fisik memang lagi drop, jadi mungkin terjadilah jatuh pingsan sebentar," cerita Adinda.

(BACA JUGA:Pernah Gembor Belain Chika, Raffi Ahmad Tidak Tau Sang Selebgram Terlibat Kasus Pengeroyokan Putra Siregar)

Film "KKN di Desa Penari" salah satunya menampilkan adegan Adinda yang dililit ular. Menurut Adinda, pengalaman dililit dengan ular saat itu menjadi pengalaman pertamanya. Saat ditawari main film oleh produser Manoj Punjabi, mulanya ia menduga hanya terdapat adegan bersama ular tanpa lilitan.

Adinda bercerita dirinya sempat melakukan workshop selama sebulan sebelum pengambilan gambar di lokasi syuting, termasuk untuk berlatih untuk membiasakan diri dengan ular bersama seorang pawang.

"Dari satu ruangan bareng sama ular, jauh-jauhan sampai berdekatan, sampai pegang. Tapi lama-lama lepas, nyaman. Sempat workshop ketiga, saya kelilit beneran karena ularnya sakit perut dan saya masih ketakutan, jadi dia ngelilit-nya lebih kencang. Waktu itu pawangnya cuma bilang, 'Nafas, nafas, jangan takut'," cerita Adinda.

Sutradara Awi Suryadi menyebutkan pihaknya menggunakan 10 ular besar dan 100 ular kecil untuk keperluan pengambilan gambar adegan. Awi mengatakan tim produksi telah berkomitmen agar tidak menggunakan pencitraan hasil komputer (CGI) untuk adegan-adegan tertentu.

CGI gampang banget, mungkin nggak lebih mahal. Tapi bukan masalah itu. Jadinya tidak kelihatan real di film kalau CGI. Itulah kelebihan di film ini, ularnya real membantu membawa emosi kita. Jadi saya kira itu hal yang sangat penting yang suka diremehkan," timpal Manoj.

Selain itu, pengalaman syuting lainnya termasuk mempelajari tari gandrung. Menurut Aulia, dirinya bersama Tissa, Adinda, dan Aghniny juga belajar menari bersama-sama dipandu oleh pelatih. Selama singgah di penginapan bahkan saat berada di lokasi syuting di sekitar Yogyakarta, Aulia mengatakan para aktris selalu berlatih menari.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: