Hasil Kajian IDEAS: Fakta, Kasus Perceraian di Keluarga Muslim Melonjak Saat Pandemi

Hasil Kajian IDEAS: Fakta, Kasus Perceraian di Keluarga Muslim Melonjak Saat Pandemi

Ilustrasi pesta pernikahan.-pixabay-

“Pasca krisis ekonomi 1998, jumlah pernikahan menurun, terendah 1,66 juta pada 2004, kemudian menguat seiring pemulihan ekonomi dan commodity boom pada 2010-an, tertinggi 2,32 juta pada 2011, dan melemah kembali seiring pandemi, yaitu 1,74 juta pada 2021,” tutur Yusuf.

Dengan angka perceraian yang konsisten meningkat, rasio pernikahan – perceraian melonjak dari hanya 1: 14,5 pada 2000 menjadi 1: 3,9 pada 2021. 

Bila pada tahun 2000 hanya ditemui 1 perceraian dalam 14,5 pernikahan, maka kini pada 2021 ditemui 1 perceraian hanya dalam 3,9 pernikahan.

(BACA JUGA:Pertamax Naik Tapi Pertalite Disubsidi, Aktivis 98: Kurang Baik Apa Pak Jokowi)

“Meski tidak sempurna, indikator rasio pernikahan – perceraian memberi gambar besar yang jelas yaitu melonjaknya prevalensi perceraian di keluarga muslim Indonesia,” ucap Yusuf.

Sejumlah kebijakan dapat didorong untuk memperkuat pernikahan dan menurunkan resiko perceraian seperti, penguatan program pra-pernikahan bagi calon pengantin. 

Salah satu program pra-pernikahan terpenting adalah pengokohan sistem keyakinan. 

“Keyakinan membantu pasangan untuk memberi makna atas setiap situasi krisis yang melanda, memfasilitasi pandangan ke depan yang positif dan optimis, mentransformasi krisis menjadi peluang,” papar Yusuf.

(BACA JUGA:Mazdjo Pray ke Yusuf Mansur: Bisnis ya Bisnis Saja, Gak Perlu Ditempel-Tempelin Dengan Gelar Uztaz Antum!)

Menurut Yusuf memaknai kehidupan sebagai ujian dari Tuhan akan membantu individu untuk memberi respon yang terkendali atas krisis, menurunkan rasa bersalah dan menyalahkan, dan menghapus rasa tidak berdaya, gagal dan putus asa. 

“Sumber daya spiritual, yang dominan diperoleh dari aktivitas keagamaan, dapat memberi kekuatan bagi individu untuk menghadapi guncangan, menerima apa yang tidak dapat ditolak, mentoleransi ketidakpastian dan memulihkan diri dari krisis,” tutup Yusuf.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: