Balas Sindirian Budiman Sudjatmiko, Nicho Silalahi: Bagaimana Gue Bandinkan Jokowi Dengan Presiden Sebelumnya?

Balas Sindirian Budiman Sudjatmiko, Nicho Silalahi: Bagaimana Gue Bandinkan Jokowi Dengan Presiden Sebelumnya?

Aktivis Nicho Silalahi--Instagram / @nicho_silalahi

JAKARTA, FIN.CO.ID- Aktivis Nicho Silalahi balas sindirian terhadap Politikus PDI-Perjuangan, Budiman Sudjatmiko yang menilai dirinya sebagai oposisi yang tidak punya mutu.

Pernyataan Budiman Sudjatmiko tersebut, karena geram dengan Nicho Silalahi yang membandingkan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Gubernur Hindia Herman Willen Deandels pas era penjajahan.

Melalui akun Twitter pribadinya, Nicho Silalahi membalas pernyataan Budiman Sudjatmiko.

Nicho mengatakan, bagaimana nantinya jika bandingkan Presiden Jokowi dengan  presiden sebelumnya.

"Baru gue bandingkan dengan penjajah udah kayak kebakaran jembut lo @budimandjatmiko."ucap Nicho dikutip dari @Nicho_Silalahi pada Selasa, 19 April 2022

"Gimana kalau gue bandingkan @jokowi dengan Presiden sebelumnya? ya udah gue bikin jargon aja "Ngibul Kerjanya Utang Hasilnya", ia gak sih?," sambungnya.

(BACA JUGA:Imigrasi Benarkan WNA China Berseragam Tentara di Proyek PLTU Meulaboh, Tapi...)

(BACA JUGA:Tsamara Amany Keluar dari PSI, Nicho Silalahi: Apa Udah Gamau Dipimpin Giring Ganesha?)

Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko menyindir Nicho Silalahi sebagai oposisi yang tidak bermutu melalui akun Twitter pribadinya.

"Saat oposisi pada Jokowi mulai membanding-bandingkannya dengan kolonialisme Belanda dan otoriterisme Orde Baru yang lebih baik dan keren", maka: Oposisinya kehilangan alasan moral. Oposisinya kehilangan relevansi. Demokrasi mundur juga bisa karena oposisinya tak bermutu," kata Budiman di Twitter-nya, @budimandjatmiko 

Budiman mengatakan, untuk jadi oposisi yang bermutu dan pemerintah yang bermutu, harus pernah merasakan ancaman eksistensial (hidup mati atau jatuh bangun) dalam perjuangan.

Dia mengatakan, tanpa mengalami ancaman eksistensial dalam perjuangan, maka hanya cuma bisa menghasilkan kisah baru tapi bukan history (sejarah) baru.

"Kalahmu hambar. Menangmu pun anyeb. Kalahmu hambar artinya tak ditangisi

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: