Presiden Chechnya Ogah Turuti Perintah Putin Untuk Berhenti Perang Karena Prajuritnya Berpuasa
Pemimpin Chechnya Kadyrov-Istimewa-
JAKARTA, FIN.CO.ID - Presiden Chechnya Kadyrov menolak perintah Presiden RUsia Vladimir Putin yang memerintahkan pasukan elit Chechnya berhenti berperang melawan Ukraina, karena tengah menjalankan ibadah puasa.
Kadyrov menyampaikan alasan orang nomor satu Rusia memerintahkan pasukan Chechnya berhenti berperang karena takut pasukan CHechnya yang sedang berpuasa menjadi kurang fokus dan membahayakan nyawa mereka sendiri.
(BACA JUGA:AS Kirim Bantuan Lagi ke Ukraina, Kali Ini Nilainya...)
"Presiden Putin meminta saya untuk menangguhkan pekerjaan saya (berjuang bersama pasukan Rusia di Ukraina) pada bulan Ramadan, karena rasa lapar dan haus mempengaruhi kemampuan saya," ujar Kadyrov dikutip Fin.co.id dari Shafaq, Jumat 15 April 2022.
Siapa sangka, ternyata Kadyrov justru menolak perintah Putin. Bukan tanpa penjelasan, Kadyrov menyatakan kepada Putin bahwa berpuasa di bulan Ramadan takkan mengurangi kemampuan pasukannya.
Tak hanya itu, Kadyrov juga memastikan bahwa ibadah puasa yang dijalankan olehnya dan pasukan Chechnya akan menambah kekuatan.
Menurut Kadyrov, Ramadan adalah waktu yang tepat untuk melaksanakan perintah jihad.
(BACA JUGA:James, KoboI yang Menembaki Penumpang Kereta Bawah Tanah di New York Ditangkap)
"Tetapi saya mengatakan kepadanya bahwa Ramadan adalah bulan penaklukan dan jihad yang sesungguhnya. Dan, Ramadan adalah bulan dengan pahala ganda," tuturnya. .
"Tuan Putin tersentuh oleh kebesaran Islam. Dan, dia terkejut ketika saya mengatakan kepadanya bahwa kami memperoleh kekuatan spiritual kami dari berpuasa," ucap Kadyrov.
Apa yang disampaikan oleh Kadyrov kepada Putin ternyata benar. Pasukan Chechnya bersama tentara Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF), dipastikan telah berhasil menguasai kota Mariupol, Ukraina.
DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News
.jpeg)
Sumber:
