Pesawat China Eastern Airlines Jatuh karena Human Error, CAAC: Rumor Menyesatkan dan Mengganggu

Pesawat China Eastern Airlines Jatuh karena Human Error, CAAC: Rumor Menyesatkan dan Mengganggu

Pesawat China Eastern Airlines dengan 132 penumpang dan kru yang jatuh di Daerah Otonomi Guangxi, China, Senin (21/3/2022) sore.-ist-net

BEIJING, FIN.CO.ID - Pesawat China Eastern Airlines yang jatuh dan menewaskan 132 orang disebut sebagai human error.

Penyebab kecelakaan diketahui setelah keluarnya hasil analisis data kotak hitam yang mengarah pada faktor kesalahan kopilot.

Namun hal tersebut langsung dibantah otoritas penerbangan China.

(BACA JUGA:120 Korban Kecelakaan China Eastern Airlines Teridentifikasi, Pencarian Black Box Dikebut)

Deputi Direktur Bidang Keselamatan Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) Wu Shijie menyebut informasi tersebut sangat menyesatkan. 

"Rumor tersebut menyesatkan dan mengganggu proses penyelidikan," katanya kepada pers, Senin 11 April 2022.

Dijelaskannya, masih terlalu dini memberikan kesimpulan tersebut. Sebab proses penyelidikan masih berlangsung.

(BACA JUGA:Jatuh Menukik Tajam, Penumpang China Eastern Airlines Tak Ada yang Selamat, Otoritas Anggap Aneh)

Sebelumnya beredar rumor yang mengatasnamakan instansi pemerintahan dan kepolisian China bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh kelalaian kopilot pesawat China Eastern Airlines nomor penerbangan MU-5735 yang jatuh dan terbakar di perbukitan Daerah Otonomi Guangxi pada 21 Maret lalu.

"Bersama dengan departemen keamanan publik (kepolisian), kami akan mencari mereka yang bertanggung jawab menyebarkan rumor tersebut dan harus ditangani sesuai dengan undang-undang yang berlaku," ujarnya.

Dalam rumor yang beredar, otoritas setempat mewajibkan para pilot melakukan tes psikologi.

Wu tidak menyangkal bahwa kecelakaan udara terburuk di China dalam 12 tahun terakhir itu memberikan dampak psikologis dan emosional kepada para pilot, awak, terutama mereka yang masih muda sehingga perlu dijaga kesehatan mental mereka.

"Kami memang meminta pihak maskapai memberikan dukungan psikologis kepada para pilot dan awak untuk menjamin mental mereka tetap stabil. Hal ini terbukti efektif karena para staf dapat mengambil tanggung jawab keselamatan penerbangan secara penuh," ucapnya.

Sehari setelah peristiwa kecelakaan, CAAC telah melakukan inspeksi keselamatan penerbangan selama dua pekan untuk mencegah terulangnya kecelakaan pesawat.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: antara