Alasan Mengapa Orang Sakit Kepala saat Puasa Ramadan

Alasan Mengapa Orang Sakit Kepala saat Puasa Ramadan

Alasan Mengapa Anda Sakit Kepala saat Puasa Ramadan, Image oleh StockSnap dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Menurut sebuah studi sakit kepala saat Ramadan, salah satunya migraine, atau sakit kepala sebelah, umum ditemukan terjadi pada mereka yang berpuasa.

Berdasarkan studi itu, via ScienceDirect, lebih banyak di alami olek kaum wanita, meski kaum pria juga mengalaminya.

Penyebabnya menurut ahli, adalah perubahan pola makan dan pola tidur, yang terjadi di sepanjang bulan Ramadan ini.

(BACA JUGA:Lima Jenis Sakit Kepala yang Wajib Diwaspadai)

Dehidrasi yang disebabkan oleh aktititas tahunan ini, juga menjadi salah satu alasan mengapa orang mengalami sakit kepala saat berpuasa Ramadan.

Efeknya, pada mereka yang mengalami sakit kepala, meski hanya sebagian kecil, tidak dapat melanjutkan ibadah puasa Ramadan pada kesempatan tertentu.

Sebab itu, pada mereka yang menderita masalah sakit kepala, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter, agar terhindar dari kondisi yang tidak diinginkan.

Hubungan Sakit Kepala dengan Krisis Hipertensi

Anda pastinya pernah mendengar soal sakit kepala yang dikaitkan dengan darah tinggi.

Ya, ketika mereka yang menderita darah tinggi mengalami sakit kepala atau pusing, ada yang lalu mengaitkannya dengan tensi yang sedang tinggi.
Namun pertanyaannya, benarkah darah tinggi menyebabkan sakit kepala?

Untuk kasus yang satu ini, para ahli sendiri terbagi menjadi dua kubu. Beberapa studi mengklaim adanya kaitan antara keduanya, studi lainnya justu memiliki pendapat yang beda.

Akan tetapi menurut American Heath Association, sakit kepala memang bisa dikaitkan dengan darah tinggi.

Namun yang perlu dicatat adalah, sakit kepala dapat dikaitkan dengan penderita hipertensi, ketika hal itu ada hubungannya dengan krisis hipertensi.

Krisis hipertensi adalah ketika penderita harus sesegera mungkin mendapatkan pertolongan medis, dengan cara ke UGD.

Mereka dengan tensi di atas 180 mm Hg (sistolik) dan 120 mm Hg (diastolik), adalah mereka yang masuk dalam kategori krisis hipertensi.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi penderita darah tinggi, rutin dalam memeriksa tekanan darahnya, dengan sedia alat tensi meter di rumah, atau membawanya saat bepergian.

Namun yang menjadi pertanyaan lainnya, bagaimana cara  mengetahui lonjakan tensi yang tinggi ini, ketika penderita darah tinggi auh dari alat tensi?

Menurut ahli mereka yang mengalami krisis hipertensi, umumnya juga menunjukan gejala lain, selain rasa sakit di kepala.

Berikut ini beberapa ciri yang disebabkan krisis hipertensi selain sakit kepala, seperti dilansir Mayo Clinic:

•    Nyeri dada
•    Sakit kepala berat diikuti pandangan yang buram
•    Kebingungan
•    Mual/muntah-muntah
•    Cemas berat
•    Napas pendek
•    Terkadang tidak responsif
•    Jantung Berdebar, di atas 100 bpm

Mereka yang mengalami krisis hipertensi, sangat dianjurkan mendapatkan pertolongan medis secepat mungkin.

Dengan pemberian obat oral dan infus, potensi terkena serangan stroke atau jantung dapat diminimalisir.

(BACA JUGA:Atasi Sakit Kepala Tanpa Konsumsi Obat)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: