Pohon Keramat Dijaga Sepasang Lelembutan, Jalan Sering Terbelah Menjadi Dua

Pohon Keramat Dijaga Sepasang Lelembutan, Jalan Sering Terbelah Menjadi Dua

Penampakan Dangdeur Beunghar Desa Kamarang, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon. Foto: Asep Brd/radarcirebon.com--

CIREBON, FIN.CO.ID -- Sepasang pohon keramat Desa Kamarang terlihat menjulang tinggi, kokoh berdiri layaknya sepasang penjaga pintu masuk. Warga sekitar menyebutnya Dangdeur Beunghar.

Penamaan Dangdeur Beunghar bukan tanpa alasan, nama tersebut mengandung arti Pohon Kaya. Kaya akan sumber daya alam, warisan budaya dan ilmu.

“Beunghar itu artinya kaya, jadi pohon itu memiliki ikatan dengan Warga Kamarang,” ucap Endang Kusnandar, Kuwu Desa Kamarang.

Dengan nama beunghar yang memiliki arti kaya, seringkali disalah artikan oleh orang-orang yang ingin mengejar kekayaan dengan cara instan.

Endang sering menemukan orang-orang yang menyimpan sesuatu di bawah pohon tersebut, dengan harapan bisa cepat meraih kekayaan.

“Itulah yang sedang kita perjuangkan, jangan sampai keberadaan pohon ini disalah artikan,” kilahnya.

Menurut Endang, pohon keramat di Desa Kamarang itu, sudah ada sejak dirinya belum lahir.

Dari cerita para orang tua yang menjadi saksi keberadaan pohon tersebut, pohon keramat itu tingginya tidak pernah berubah.

“Dari saya kecil hingga sekarang, besarnya seperti itu,” ucap Endang.

Menurut pria yang menjabat kuwu sejak tahun 2017 ini, pohon tersebut merupakan jenis pohon randu hutan.

“Bagi warga Sunda pasti faham, randu hutan sering disebut pohon dangdeur,” tegasnya.

Pohon yang dikeramatkan oleh warga Desa Kamarang itu, perubahan yang terjadi pada pohon sering kali menjadi pertanda bagi para petani setempat.

Jika daun di pohon tersebut mengalami kerontokan, maka musim kemarau akan tiba.

Namun jika daun di pohon tersebut tumbuh lebat, maka menjadi pertanda bahwa saat itu sedang berada di puncak musim hujan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: radarcirebon.com