KKB Papua Serang Pos Marinir Nduga dengan Senjata Pelontar Granat, 10 Prajurit Luka, Satu Meninggal Dunia

KKB Papua Serang Pos Marinir Nduga dengan Senjata Pelontar Granat, 10 Prajurit Luka, Satu Meninggal Dunia

Ilustrasi Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua sering menebar teror-ist-net

JAKARTA,FIN.CO.ID -  Kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang pos marinir di Nduga, Papua. 

KKB yang melakukan penyerangan adalah pimpinan Egianus Kogoya di di Kwareh Bawah, Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua. 

(BACA JUGA:Pemecatan Terawan Dinilai Kontroversi, DPR Minta Kemenkes Diminta Pelajari Aspek Hukum)

KKB pimpinan Egianus Kogoya menyerang Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 yanKKB serang pos Marinir dengan senjata pelontar granat GLM, yang menyebabkan 10 prajurit terluka

Akibat serangan tersebut 10 orang terluka tembak.

Seorang di antaranya yakni Danpos Lettu Iqbal meninggal dunia.

Kapolres Nduga Kompol Budhiarta dikutip dari Antara, mengakui adanya penyerangan yang dilakukan KKB ke pos Satgas Mupe di Kwareh Bawah.

(BACA JUGA: Polisi Ungkap KKB Papua yang Tembaki dan Bakar Pemukiman Warga )

Penyerangan dilakukan KKB dari dua arah dan mereka semuanya membawa senjata api.

Bahkan bunyi tembakan dari senjata pelontar granat jenis GLM yang dipegang Egianus Kogoya terdengar hingga ke Polres Nduga yang berjarak sekitar 1,2 KM dari Pos Satgas Mupe, aku Komang yang mengaku sedang bersiaga di Kenyam bersama anggotanya.

Diakui, GLM yang dibawa Egianus Kogoya beserta senjata api yang dibawa anggota KKB saat penyerangan merupakan senjata rampasan dan milik TNI .

Sebelum penyerangan terjadi, masyarakat di sekitar Kenyam sudah mendengar informasi yang menyatakan KKB akan melakukan penyerangan namun tidak diketahui pasti kapan dan kemana.

(BACA JUGA:Teror Lagi, KKB Papua Tembaki dan Bakar Pemukiman Warga )

"Hari ini hingga siang situasi kamtibmas di sekitar Kenyam kondusif namun tiba-tiba sekitar pukul 17.45 WIT, terdengar bunyi tembakan dan ada laporan pos Marinir di Kwareh Bawah diserang, " ungkap Komang.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: