PSI Kritik Anies, Kinerjanya Hanya Bersifat 'Kosmetik', Sembunyikan Progres yang Tidak Signifikan

fin.co.id - 24/03/2022, 17:20 WIB

PSI Kritik Anies, Kinerjanya Hanya Bersifat 'Kosmetik', Sembunyikan Progres yang Tidak Signifikan

Anies Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, memberikan keterangan kepada sejumlah awak media.

JAKARTA, FIN.CO.ID -  Kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga mendekati akhir jabatan dinilai hanya bersifat 'kosmetik' atau memoles dengan keindahan.

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana menilai, kinerja Anies minim kemajuan yang signifikan.

"Kami bisa menyimpulkan, tidak ada program pembangunan Jakarta yang signifikan," katanya. 

(BACA JUGA: Bajaj vs Kereta Api di Bekasi, Terseret Belasan Meter, Dua Penumpang Tewas, Sopir Bajaj Selamat )

"Hanya sifatnya kosmetik-kosmetik yang cantik untuk menyembunyikan progres yang tidak signifikan ini," sambung William, Kamis, 24 Maret 2022.

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengungkapkan ada lima hal yang ia sebut sebagai kemunduran di Jakarta.

Lima hal tersebut yakni transparansi anggaran, penuntasan banjir, program uang muka (DP) rumah nol persen, pembangunan fase lanjutan LRT Jakarta dan program untuk UMKM.

(BACA JUGA: Korea Utara, Sang Pemilik Senjata Nuklir, Berusaha Menguji Coba Rudal Terbesar Mereka)

William mengungkapkan, soal transparansi anggaran pihaknya merasa kesulitan memantau anggaran mulai proses penghitungan hingga hasil akhir dari anggaran itu.

"Kami bisa melihat hanya anggaran yang sifatnya 'general' (umum) atau kami sebut sebagai pagu anggaran. Kami tidak bisa melihat komponen terkecil dari anggaran ketika proses anggaran itu sedang direncanakan," ucapnya.

Kedua, terkait pengendalian banjir yang ia sebut Anies belum melakukan penambahan normalisasi sungai sehingga prosesnya tersendat.

Anies, kata dia, justru melakukan program yang dinilai tidak signifikan misalnya gerebek lumpur atau sumur resapan, begitu juga konsep naturalisasi juga belum dikerjakan

"Padahal program ini (normalisasi) sudah didukung anggaran dan disahkan DPRD DKI bersama Pemprov DKI kurang lebih Rp2 triliun selama Pak Anies menjabat," ucapnya.

Ketiga terkait DP nol persen dengan target saat kampanye mencapai 250 ribu, namun hingga kini baru mencapai 1.500 unit.

"Jadi, tidak sampai angka satu persen. Bahkan kami ingat, itu target DP nol sempat ingin diturunkan menjadi 29 ribu unit," katanya.

Admin
Penulis