WNI Jadi Korban Pesawat China Eastern Airlines yang Jatuh, KBRI Beri Penjelasan Begini

WNI Jadi Korban Pesawat China Eastern Airlines yang Jatuh, KBRI Beri Penjelasan Begini

Pesawat China Eastern Airlines dengan 132 penumpang dan kru yang jatuh di Daerah Otonomi Guangxi, China, Senin (21/3/2022) sore.-ist-net

BEIJING, FIN.CO.ID - Pesawat China Eastern Airlines dengan 132 penumpang dan kru jatuh di Daerah Otonomi Guangxi, China, Senin (21/3/2022) sore.

Dalam musibah tersebut seluruh penumpang dan awak pesawat diyakini meninggal dunia.

Terkait warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban, Kedutaan Besar RI di Beijing dan Konsulat Jenderal RI di Guangzhou memberikan penjelasan.

(BACA JUGA:Pesawat China Eastern Airlines Berpenumpang 132 Orang Jatuh dan Meledak)

Wakil Kepala KBRI Beijing Dino R Kusnadi mengatakan pihaknya masih terus berkoordinasi untuk mengetahui lebih lanjut tentang data korban jatuhnya pesawat penumpang China Eastern Airlines.

"Kami monitor terus kejadian sore ini. Kami terus koordinasikan dengan KJRI GZ (Guangzhou)," kata Wakil Kepala KBRI Beijing Dino R Kusnadi, Senin (21/3/2022) malam.

Sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan ada atau tidaknya korban warga negara Indonesia dalam pesawat nahas itu.

(BACA JUGA:Ukraina Klaim Tewaskan Puluhan Tentara dan Tembak Jatuh Enam Pesawat Rusia)

"Informasi penumpang belum dikeluarkan oleh FAO (Kantor Urusan Luar Negeri) setempat," kata Dino menambahkan.

Pesawat Eastern Airlines dengan nomor penerbangan MU-5735 itu jatuh di perbukitan di Kabupaten Tengxian, Daerah Otonomi Guangxi, sekitar pukul 14.00 waktu setempat (13.00 WIB).

Pesawat yang bertolak dari Kunming di Provinsi Yunnan menuju Guangzhou di Provinsi Guangdong itu jatuh dan terbakar di wilayah Guangxi. Pesawat tersebut mengangkut 132 orang, termasuk sembilan kru, yang sampai saat ini belum diketahui nasibnya.

Foto dan gambar yang beredar media-media sosial China menunjukkan kobaran api di atas perbukitan dan warga di sekitar lokasi menemukan puing-puing pesawat yang jatuh itu.

Guangxi diapit oleh Yunnan dan Guangdong di wilayah selatan China yang berbatasan langsung dengan Vietnam.

Kunming dan Guangzhou menjadi pintu utama penerbangan internasional tujuan China selama masa pandemi COVID-19, termasuk penerbangan dari Indonesia.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: