Kakek-Nenek Kompak Makan Roti Campur Racun Tikus, Tapi Takdirnya Berbeda
Kapolsek Penebel AKP I Nyoman Artadana yang turun langsung olah TKP di rumah korban di Tegallinggah, Penebel, Tabanan, Kamis (17/3). -JULIADI-radarbali.id
TABANAN, FIN.CO.ID – Pasangan suami istri yang telah berusia lanjut alias kakek-nenek kompak makan roti dicampur racun tikus.
Pasangan tersebut yaitu, I Nyoman Wetra (79), dan Ni Nengah Lastri (75).
Pasutri asal Banjar Dinas Tegallinggah Kelod, Desa Tegallinggah, Penebel, Tabanan, Bali ini bunuh diri bersama.
(BACA JUGA:Dikira Obat Rematik, Nenek Tewas Minum Racun Hama)
Namun, takdir dari keduanya berbeda. Sang kakek meninggal dunia. Sementara sang nenek menjalani perawatan intensif.
Kapolsek Penebel AKP I Nyoman Artadana menjelaskan, peristiwa bunuh diri yang dilakukan keduanya pada Rabu, 16 Maret 2022.
Kedua pasutri memakan roti yang telah ditaburi racun tikus.
(BACA JUGA:Puluhan Warga di Sumatera Utara Keracunan Gas, Polisi Bilang Begini)
“Namun baru kami menerima laporan pada hari ini (Kamis, 17/3) setelah I Nyoman Wetra dinyatakan meninggal dunia saat dalam perawatan medis di BRSUD Tabanan,” katanya, dilansir radarbali.id, Jumat, 18 Maret 2022.
Dikatakannya, sebelum peristiwa makan roti dicampur racun pada Rabu (16/3/2022) sekitar pukul 13.00 WITA, cucu korban, Made Edi Gunawan bersama keluarga melaksanakan persembahyangan ke Pura Kawitan di Tegallinggah Kaja.
Sementara kedua korban tinggal berdua di rumah.
Sepulang persembahyangan sekitar pukul 17.00 WITA, pelapor yang pulang ke rumah dan melihat kedua korban tiduran di Bale Gede (Bale Adat Bali).
Karena tidak merasa curiga terhadap kakek dan neneknya, saksi pergi berkebun dan memberikan pakan ke kandang sapi.
Namun apa yang terjadi sekitar pukul 18.30 Wita, pelapor terkejut melihat kakek dan neneknya mengalami kondisi muntah-muntah. Saksi pun membawa kedua korban ke BRSUD Tabanan.
Sumber:
