Pakar Medsos Bantah Klaim Luhut Soal 110 Juta Netizen Dukung Tunda Pemilu: Data Dari Mana?

Pakar Medsos Bantah Klaim Luhut Soal 110 Juta Netizen Dukung Tunda Pemilu: Data Dari Mana?

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.-Instagram/@luhut.pandjaitan-

"Asumsi 0.055% juga bahas isu ini, hanya dapat 77 ribu akun. Markup 10x = 777 ribu. Markup 100× = 7,7 juta. Markup 1000x = 77 juta".

"Jadi impossible ada 110 juta yang ikut aktif bicara, kecuali dimarkup 1000x lebih datanya" tuturnya.

(BACA JUGA:Tokoh NU ke Luhut: Orang Ini Ambisi Banget Berkuasa Selamanya)

Sebelumnya, Luhut klaim pemilih Partai Demokrat, Gerindra dan PDIP mendukung usulan Pemilu 2024 ditunda dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Luhut mengklaim, temuan itu dia dapat berdasarkan big data berupa percakapan dari 110 juta orang di media sosial. 

"Nah, itu yang rakyat ngomong. Nah, ini kan ceruk ini atau orang-orang ini ada di Partai Demokrat, ada di Partai Gerindra, ada yang di PDIP, ada yang di PKB, ada yang di Golkar, di mana-mana kan ceruk ini," kata Luhut di kanal Youtube Deddy Corbuzier, Jumat 11 Maret 2022.

Dia klaim bahwa, big data itu menunjukkan ketidaksetujuan rakyat soal penyelenggaraan pemilu pada masa pandemi.

Luhut mengklaim rakyat tak mau uang Rp110 triliun dipakai untuk menyelenggarakan pemilu.

Dia juga menilai aspirasi-aspirasi dari masyarakat tersebut sebagai bagian dari demokrasi. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: