Polisi Ungkap Motif Pelaku Pembacokan Kiai Farid, Ternyata Karena Beda Pemahaman Agama

Polisi Ungkap Motif Pelaku Pembacokan Kiai Farid, Ternyata Karena Beda Pemahaman Agama

Kiai Ashr Waddahr atau Gus Farid diserang warga menggunakan senjata tajam.--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Polda Jawa Barat meminta masyarakat tidak terprovokasi dan melakukan aksi anarkis, menyusul adanya kasus pembacokan dan percobaan pembunuhan Kiai Farid Ashr Wadahhr di Kabupaten Indramayu.

Kabid Humas Polda Jabar Ibrahim Tompo, di Bandung, Jumat, mengatakan pelaku pembacokan Kiai Farid Ashr berinisial SR (33) sudah diamankan kepolisian dan ditetapkan sebagai tersangka. 

Kini pelaku pembacokan dan percobaan pembunuhan Kiai Farid juga telah ditahan pihak kepolisian.

(BACA JUGA:Percobaan Pembunuhan Kiai NU Farid Ashr, Ketua PWNU Jawa Barat Minta Keluarga Besar Nahdiyin Untuk...)

"Jangan terprovokasi dengan adanya kejadian ini, kasus pembacokan kiai sudah diselesaikan dengan pihak kepolisian dan kita akan menindak tegas pelaku," kata Ibrahim, Jumat, 11 Maret 2022.

Kini, kata dia, Kiai Farid selaku Ketua Jam’iyyah Ahlith Tarekat Al Mu’tabarah An Nahdliyyah masih menjalani perawatan di rumah sakit setempat. 

Namun, menurutnya, kondisi kiai Farid tersebut sudah membaik.

(BACA JUGA:Saf Salat Mulai Rapat, Penumpang KRL Tanpa Jarak, Bagaimana Aturan Prokes Sekarang?)

"Kemarin Pak Kapolres dan Dandim sempat melihat di rumah sakit, jadi masih sempat ngobrol dengan Pak kiai. Kita doakan semoga Pak kiai cepat sembuh dan cepat beraktivitas kembali," kata dia dikutip dari Antara.

Adapun di kawasan tempat kejadian perkara, menurutnya, sempat ada pengerahan orang dari Organisasi Pemuda Banser. 

Namun selama itu bersifat positif dan menjaga kondusivitas diperbolehkan.

"Kalau massa itu bernilai positif maka kita akan dukung," kata dia.

Adapun pelaku berinisial SR melakukan penganiayaan dengan membacok KH Farid Ashr Waddahr beserta istri dan santri di lingkungan pondok pesantren di Desa Tegalmulya, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu pada Selasa (8/3) malam.

Berdasarkan pemeriksaan, pelaku diduga memiliki motif pemahaman agama yang berbeda dengan korban. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: