Ngeri... Putin Secara Khusus Sudah Targetkan Warga Sipil

Ngeri... Putin Secara Khusus Sudah Targetkan Warga Sipil

Presiden Rusia Vladimir Putin-Wikipedia-

OTTAWA, FIN.CO.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin dinilai sudah sengaja menargetkan warga sipil dalam invasi ke Ukraina.

Hal tersebut diungkapkan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Kamis, 10 Maret 2022.

"Pengabaian tak berperasaan Putin terhadap kehidupan manusia benar-benar tidak dapat diterima. Sangat jelas bahwa dia telah membuat pilihan untuk secara khusus sekarang menargetkan warga sipil," kata Trudeau kepada sejumlah wartawan di Warsawa.

(BACA JUGA:Ngeri! Vladimir Putin Disebut Tidak akan Berhenti di Ukraina, Perang Dunia III Jika Tidak Segera Dihentikan)

Dia juga mengatakan penargetan lebih lanjut terhadap warga sipil di Ukraina akan dikenai konsekuensi berat. 

"Putin perlu tahu bahwa konsekuensi atas tindakannya akan parah, dan eskalasi lebih lanjut olehnya, penargetan lebih lanjut terhadap warga sipil, penggunaan lebih lanjut cara-cara bermasalah untuk membunuh warga sipil akan mendapat tanggapan terberat baik secara global maupun secara individu bagi dirinya," ujarnya.

Trudeau menambahkan pemerintahnya akan memberikan dana hingga 30 juta dolar Kanada (sekitar Rp336,15 miliar) dalam sumbangan yang diberikan oleh warga Kanada untuk Ukraina.

(BACA JUGA:Terus Melawan, Putin Ancam Hilangkan Ukraina dari Status Kenegaraan)

Angka itu meningkat dari jumlah sumbangan yang dijanjikan sebelumnya, yakni sebesar 10 juta dolar Kanada (sekitar Rp112,05 miliar).

Kanada, seperti banyak negara Barat lainnya, telah memberlakukan sanksi luas terhadap Rusia setelah negara itu melancarkan serangan ke Ukraina.

Kanada juga telah menutup wilayah udara dan pelabuhannya untuk kapal-kapal Rusia, mengirim bantuan militer ke Ukraina, dan meminta Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang oleh pasukan Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menuduh Rusia melakukan genosida setelah para pejabat Ukraina mengatakan pesawat Rusia mengebom sebuah rumah sakit anak-anak pada Rabu (9/3) hingga menewaskan tiga orang, termasuk seorang anak.

Namun, pemerintah Rusia menyebut tindakannya di Ukraina itu sebagai "operasi khusus" dan mengatakan pasukannya tidak menembak sasaran sipil.

Pada Kamis (10/3), Pemerintah Rusia mengubah pendiriannya atas pengeboman rumah sakit di Kota Mariupol, Ukraina. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: