WHO Sebut Ukraina Krisis Pasokan Medis, Rumah Sakit, Ambulans dan Fasilitas Kesehatan Diserang Rusia

WHO Sebut Ukraina Krisis Pasokan Medis, Rumah Sakit, Ambulans dan Fasilitas Kesehatan Diserang Rusia

Beda sikap Vladimir Putin dengan Volodymyr Zelensky soal keterlibatan warga sipil dalam perang-Viki_B-Pixabay

JAKARTA, FIN.CO.ID - Serangan Rusia terhadap fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan ambulance di Ukraina semakin gencar dalam beberapa hari terakhir. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, bahwa Ukraina kini tengah mengalami krisis pasokan medis vital.

WHO juga memastikan sedikitnya sembilan orang tewas dalam 16 serangan fasilitas kesehatan sejak dimulainya invasi Rusia pada 24 Februari. 

(BACA JUGA:Mau Nonton MotoGP Mandalika? Kalau Sudah Vaksin Tidak Perlu Tes PCR Lagi Ya...)

Serangan tersebut juga tidak disebutkan siapa yang bertanggung jawab.

Pejabat kedaruratan senior WHO untuk Eropa Catherine Smallwood mengatakan, jumlah tersebut mencakup insiden di mana ambulans disita untuk tujuan lain selain layanan kesehatan darurat. 

"Kami akan terus memperbarui datanya. Jumlahnya meningkat pesat selama beberapa hari belakangan," katanya, dikutip Antara, Selasa, 8 Maret 2022.

(BACA JUGA: Ternyata Ini Alasan Pemerintah Hapus Syarat Tes Antigen dan PCR untuk Perjalanan Domestik)

WHO sedang mengupayakan pasokan medis ke Ukraina segera, di mana oksigen, insulin, alat pelindung diri (APD), pasokan bedah dan produk darah hampir kehabisan, kata direktur WHO untuk Eropa Hans Kluge saat jumpa pers.

Pasokan oksigen, vaksin anak dan fasilitas kesehatan mental turut menjadi prioritas utama WHO untuk kawasan tersebut, katanya.

Kluge juga menekankan perlunya mendahulukan kebutuhan kesehatan kaum perempuan seperti kesehatan ibu dan perawatan kebidanan darurat dan perlunya merespons kekerasan berbasis seksual dan gender.

"Konflik di masa lalu telah menunjukkan kepada kami bahwa remaja putri, penyandang disabilitas dan lansia perempuan berada dalam situasi yang paling rentan.

"Mereka menghadapi ancaman besar atas penderitaan serangan dari orang-orang di luar rumah dan kelompok bersenjata serta kekerasan pasangan intim dan pelecehan seksual dan juga eksploitasi," kata Kluge.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: