Tentara Rusia Menyerah, Tawanan Muda Menangis saat Menelepon Ibunya Menggunakan Handphone Wanita Ukraina

Tentara Rusia Menyerah, Tawanan Muda Menangis saat Menelepon Ibunya Menggunakan Handphone Wanita Ukraina

Seorang tentara Rusia menangis usai menghubungi ibunya dari handphone wanita Ukraina. Sejumlah tentara Rusia menyerah dan menjadi tawanan pasukan Ukraina, Rabu (3/3/2022)-@twitter-

JAKARTA, FIN.CO.ID-- Seorang tentara Rusia menangis saat berbicara dalam sambungan telepon ketika menyerah kepada pasukan Ukraina.

Tentara Rusia dikabarkan mulai kelelahan hingga kehabisan perbekalan dan bahan bakar dalam perang invasi ke Ukraina.

Penangkapan tentara Rusia oleh pasukan Ukraina itu terekam oleh warga setempat dan viral di twitter, Rabu (3/3/2022).

(BACA JUGA:Perang Rusia Ukraina Ternyata Bisa Berdampak Positif Bagi Dunia Maritim dan Pelaut Indonesia Lho)

Rekaman menunjukkan seorang pejuang muda dari pasukan Vladimir Putin yang ditangkap itu dihibur oleh sekelompok wanita setelah melemparkan senjatanya.

Tentara Rusia itu tampak minum teh dan makan roti yang diberikan oleh warga Ukraina.

Momentum menyentuh terlihat ketika seorang wanita Ukraina menawarinya sebuah handphone agar digunakan untuk menelepon ibunya.

(BACA JUGA:PSI Tolak Penundaan Pemilu, Tapi Setuju Jokowi 3 Periode)

Seketika itu juga, dalam sambungan telepon, tawanan perang muda itu kemudian memberikan ciuman saat ibunya menjawab dan menangis.

Terdengar suara pria dari belakang kamera berkata dalam bahasa Ukraina: 'Para pemuda ini, ini bukan salah mereka. Mereka tidak tahu mengapa mereka ada di sini. Mereka menggunakan peta lama, mereka hilang.'

Melansir dailymail.co.uk, klip emosional yang dibagikan di Twitter menunjukkan warga Ukraina setempat menyambut tentara itu dengan makanan setelah dia dilaporkan menyerah.

'Tentara Rusia, menyerah, orang Ukraina akan memberi Anda makan, menyerah saja,' cuit pengguna Twitter.

Rekaman video tentara Rusia menangis itu muncul ketika Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan ibu-ibu Rusia bisa datang ke Kyiv dan menemui putra-putra mereka yang telah ditawan.

Dalam unggahan terverifikasi di media sosial, para pejabat mengklaim para ibu dapat melakukan perjalanan ke ibu kota Ukraina itu dari Rusia untuk menjemputnya dari kamp tawanan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tri Broto

Tentang Penulis

Sumber: