PKS: Rezim Jokowi Sangat Leluasa Melakukan Apapun, Termasuk Bisa Amandemen untuk 3 Periode

PKS: Rezim Jokowi Sangat Leluasa Melakukan Apapun, Termasuk Bisa Amandemen untuk 3 Periode

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers -Sekretariat Presiden-Screenshoot YouTube

JAKARTA, FIN.CO.ID- Isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiga periode masih terus dimainkan beberapai pihak. Meskipun Jokowi sendiri telah menolak berulang kali rumor tersebut. 

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera menilai, tiga periode bagi rezim Jokowi sangat berbahaya bagi keberlangsungan demokrasi Indonesia. 

Selain bertentangan dengan konstitusi, juga bisa berpotensi rezim jadi otoriter. 

"Kian banyak yang membahas periode ketiga, yang secara konstitusi tidak mungkin (maksimal 2 periode). Ide berbahaya bagi kelangsungan demokrasi yang sehat. Karena berpotensi mengulang rezim-rezim yang karena kelamaan belakangan jadi otoriter. Hati-hati dangan isu ini yang bisa jadi keinginan oligarki," kara Mardani Ali Sera, Selasa 22 Februari 2022. 

(BACA JUGA:Survei Terbaru Pilgub DKI Jakarta 2024, Ada Nama Gibran, Risma, Sahroni dan Mardani)

Mardani mengatakan, rezim Jokowi saat ini sangat berkuasa. Kekuasaan Jokowi, hingga bisa dengan mudah mengubah amandemen untuk memuluskan jalannya 3 periode. 

"Betapa rezim ini kalau ada maunya, termasuk amandemen untuk perpanjangan atau menambah periode, akan sangat mudah karena konstelasi politiknya kondusif buat rezim. Dan tidak heran proses kooptasi tersebut sudah sangat berhasil sehingga rezim pak Jokowi amat leluasa melakukan apa pun," ujar Mardani Ali Sera.

Anggota DPR RI Fraksi PKS ini mengajak masyarakat agar melawan kesewenangan rezim jika ingin perpanjang masa jabatan.

(BACA JUGA:Presiden Tiga Periode, MPR: Merusak Iklim Demokrasi)

"Kita harus lawan kesewenangan rezim ini. Walau kekuatan kita tidak seberapa, tapi mininal kita tunjukkan bahwa masih ada partai dan tokoh-tokohnya yang tidak bisa dikooptasi. Syukur-syukur kita bisa konsolidasi dengan elemen-elemen civil society yang kritis," katanya.

Dia mengatakan bahwa pemimpin yang baik mestinya taat asas dan membangun sistem yang baik. Jika sistem terbangun baik, maka mudah saja regenerasi dan takkan ada figuritas hingga memanjangkan kekuasaan seperti ini.

"Ingat, semangat reformasi mesti tetap dipertahankan dan diperjuangkan bersama. Tentu dengan itikad baik para pengelola negeri saat ini," tutur Mardani. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Nama

Tentang Penulis

Sumber: