Waspada! Hujan Es Masih Akan Terjadi Hingga April

Waspada! Hujan Es Masih Akan Terjadi Hingga April

Hujan es masih akan berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.-ist-net

JAKARTA, FIN.CO.ID - Masyarakat diminta waspada terhadap fenomena hujan es. 

Sebab potensi hujan es masih akan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia hingga April mendatang.

Peringatan tersebut disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Selasa, 22 Februari 2022.

 (BACA JUGA:Penjelasan Kepala BPBD Terkait Hujan Es di Luwu Utara)

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan potensi cuaca ekstrem seperti fenomena hujan es masih akan terjadi karena pancaroba atau peralihan musim.

Tidak hanya hujan es, hujan lebat dan angin puting beliung juga masih akan terjadi pada Maret-April mendatang. 

"Diimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi cuaca ekstrem tersebut serta dampak yang dapat ditimbulkan," katanya.

(BACA JUGA:Hujan Es Turun di Pontianak)

Untuk diketahui, fenomena hujan es belakangan ini terjadi di beberapa wilayah seperti Surabaya, Lampung, Bekasi, dan lainnya. 

Peristiwa hujan es juga disertai dengan hujan intensitas lebat dalam durasi singkat serta petir dan angin kencang.

Fenomena hujan es merupakan salah satu fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam skala lokal dan ditandai dengan adanya jatuhan butiran es yang jatuh dari awan serta dapat terjadi dalam periode beberapa menit.

Fenomena hujan es dapat terjadi karena dipicu oleh adanya pola konvektifitas di atmosfer dalam skala lokal-regional yang signifikan.

Hujan es dapat terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb) yang umumnya memiliki dimensi menjulang tinggi yang menandakan bahwa adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan tersebut sehingga dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar.

Besarnya dimensi butiran es dan kuatnya aliran udara turun dalam sistem awan CB atau yang dikenal dengan istilah downdraft dapat menyebabkan butiran es dengan ukuran yang cukup besar yang terbentuk dipuncak awan Cb tersebut turun ke dasar awan hingga keluar dari awan dan menjadi fenomena hujan es.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahy

Tentang Penulis

Sumber: antara