Alasan Mengapa BlackBerry Kalah Bersaing dengan iPhone dan Ponsel Android
Ponsel BlackBerry Kalah Bersaing, Image oleh user1462590383 dari Pixabay--
JAKARTA, FIN.CO.ID - BlackBerry adalah salah satu produsen HP terbesar di dunia, sebelum akhirnya fokus pada bisnis keamanan perangkat lunak dan softaware as a service atau disingkat SAAS.
Beberapa model ponselnya seperti Pearl, Curve, Bold, Torch, dan lainnya, sempat menjadi primadona di kalangan masyarakat dunia.
Namun ketika iPhone dan iOS terlahir, diikuti Android dan ponsel-ponsel berbasis Robot Ijo, BlackBerry kalah bersaing diketatnya pasar ponsel dunia.
(BACA JUGA:Realme 9 Pro Plus, Kameranya Cakep bahkan saat Low Light)
Dan yang menjadi penyebab BlackBerry kalah bersaing dengan Apple dan ponsel-ponsel Android, pada dasarnya adalah terletak pada kegagalan BlackBerry dalam menyediakan platform yang layak, bagi pada pengembang aplikasi pihak ketiga.
"Yang jadi masalah bagi BlackBerry, adalah kurangnya aplikasi yang tersedia di platform kami, jika dibandingkan dengan platform lainnya (iOS dan Android)," kata eksekutif BlackBerry, Sarah Tatsis, seperti dikutip FIN (21/2) dari TechRadar.
"Kami tidak memiliki platform yang seharusnya dimiliki (untuk mendukung) ekosistem aplikasi besar (seperti App Store dan Google Play)," lanjutnya.
Transisi BlackBerry
Terkait dengan transisi model bisnis BlackBerry, dari hardware ke software, Tatsis mengakui bahwa hal ini pada dasarnya tak terelakan.
Karena sejak awal, model bisnis BlackBerry adalah terkait dengan keamanan cyber.
"Sejak awal, fokus BlackBerry pada dasarnya memang pada keamanan cyber," sambung Tatsis.
"Awalnya tidak mudah bagi BlackBerry dalam menjalani proses transisi ini, namun ada banyak peluang di balik rencana itu".
Market BlackBerry Kala Itu
Pada masa keemasannya, BlackBerry sempat menguasai 40 persen pasar ponsel AS, atau 20 persen di dunia.
Sementara aplikasi BlackBerry Messenger atau yang akan disingkat BBM, adalah nilai jual utama ponsel-ponsel BlackBerry.
BlackBerry juga jadi salah satu produsen pertama, yang memungkinkan pengguna membaca dan membalas email lewat perangkat mobile, yang kala itu belum semudah saat ini.
DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News
Sumber:
