Singgung Aspal Mandalika Bermasalah, Mustofa Partai Ummat: Harusnya Diperbaiki Dulu!
Mustofa Nahrawardaya Singgung BuzzerRP di Twitter---Instagram/ @tofatofa_id
JAKARTA, FIN.CO.ID - Beberapa waktu lalu, tes pramusim Moto GP diketahui sempat dihentikan sementara karena lintasan kotor dan membahayakan para pebalap.
Bahkan pebalap seperti Andrea Dovizioso dari tim RNF Yamaha sampai mengeluhkan banyaknya kerikil yang terpelanting dari motor pebalap yang berada di depannya.
Tak hanya itu, Joan Mir juga menemui lumpur di lintasan saat menguji motor Suzuki GSX-RR di hari pertama.
(BACA JUGA:Ali Ngabalin Tak Terima Rezim Jokowi Disamakan dengan Orde Baru, Data YBLHI Disebut Sampah)
Kondisi trek yang kotor diperparah dengan tipisnya racing line karena sirkuit jarang dipakai balapan dan minimnya karet ban yang melekat di aspal.
Menanggapi banyaknya masalah pada aspal Mandalika, Humas Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya angkat bicara.
Ia menyarankan agar aspal Mandalika diperbaiki dulu agar para pebalap dari luar negeri tidak kecewa.
(BACA JUGA:Heboh Warga Temukan Asap Putih yang Diduga Chemtrail di Langit Jakarta, Sengaja Ditebar Malam Hari?
“Harusnya diperbaiki dulu. Jangan mengecewakan tamu asing,” ujar Mustofa, dikutip Selasa 15 Februari 2022.
Sebelumnya, Mandalika Grand Prix Association menunggu hasil investigasi final Dorna Sports dan FIM terkait insiden lintasan kotor Sirkuit Pertamina Mandalika yang mengganggu hari pertama sesi tes ofisial MotoGP.
Vice President Director MGPA Cahyadi Wanda ketika ditemui di Sirkuit Mandalika, Lombok, mengatakan dirinya telah melakukan rapat dengan Managing Director Dorna Sports Carlos Ezpeleta yang juga berada di sirkuit.
Harusnya diperbaiki dulu. Jangan mengecewakan tamu asing. https://t.co/PdbbYiZBlX — MUSTOFA NAHRAWARDAYA (@TofaTofa_id) February 15, 2022
(BACA JUGA:Ngeri Bos! Pria Todongkan Pistol ke Kuli Bangunan Gegara Merasa Keberisikan, Netizen: Jadi Tarzan Aja Pak)
"Carlos justru menenangkan kita, jangan khawatir, ini adalah hal yang normal," kata Cahyadi mengutip perkataan petinggi di gelaran MotoGP itu, dikutip dari Antara.
Diketahui, di dalam sirkuit, alat-alat berat masih digunakan untuk memasang tribun dan bangunan lainnya.
Sumber:
