Terkini

Pilihan


Empat Temuan Awal Komnas HAM Soal Insiden Desa Wadas: Kekerasan Aparat hingga Trauma Warga

Empat Temuan Awal Komnas HAM Soal Insiden Desa Wadas: Kekerasan Aparat hingga Trauma Warga

Komnas HAM.-Sumatera Ekspres-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkap empat temuan awal terkait insiden kericuhan di Desa Wasas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Selasa, 8 Februari 2022.

Temuan pertama, adanya dugaan kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian saat melakukan pengamanan pengukuran lahan warga di Desa Wadas.

"Pertama saya mengonfirmasi betul ada kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian pada saat pengamanan pengukuran di lahan warga yang sudah setuju. Itu saya konfirmasi," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara kepada wartawan, Selasa, 15 Februari 2022.

(BACA JUGA:Ketika Menderita DBD, Berikut Makanan Tinggi Vitamin Untuk Mempertahankan Trombosit)

Temuan kedua, Komnas HAM mengatakan sejumlah warga Desa Wadas belum berani pulang ke rumah karena merasa ketakutan atas insiden tersebut.

Bahkan, warga masih memutuskan untuk mengungsi hingga hari kelima pascainsiden kericuhan saat Komnas HAM menyambangi Desa Wadas pada Minggu, 13 Februari 2022.

Temuan yang ketiga, Beka menyatakan perempuan dan anak di Desa Wadas mengalami trauma. 

(BACA JUGA:Pulang Dinas Polisi Dibegal di Bekasi, Kasat Reskrim Polres: Doain Biar Cepat Terungkap)

"Apalagi memang informasinya ada beberapa aktivitas dari kepolisian dan TNI itu kemudian dipersepsikan itu akan mengancam mereka melakukan ancaman atau intimidasi. Itu persepsi warga," kata dia.

Temuan terakhir, kata Beka, ada kerenggangan antara warga Desa Wadas yang pro dan kontra terhadap proyek pembangunan Bendungan Bener setelah insiden.

Atas temuannya, Komnas HAM meminta Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi memberikan sanksi kepada polisi yang terbukti melakukan kekerasan.

(BACA JUGA:Ustad Khalid Basalamah Sebut Wayang Haram, Makmun Rasyid: Salafi-Wahabi Adalah Virus yang Harus Diperangi)

"Yang kedua kami minta kepada kepolisian untuk tidak mudah mencap hoax terhadap narasi atau postingan yang ada di lapangan yang mungkin berbeda denhan data yang dimiliki oleh kepolisian," tandasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizky Agus

Tentang Penulis

Sumber: