Rocky Gerung Menilai Jokowi dan PDI-P Sponsori Islamophobia di Indonesia

Rocky Gerung Menilai Jokowi dan PDI-P Sponsori Islamophobia di Indonesia

Rocky Gerung Kritik Kebijakan Presiden Jokowi Namakan Ibu Kota Negara Baru Sebagai [email protected]/@Jokowi-Instagram

JAKARTA, FIN.CO.ID- Pengamat Politik Rocky Gerung menilai, Islamophobia di Indonesia sengaja di pelihara oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P)..

"Terlepas dari objektifitasnya, tapi orang akan menganggap bahwa Presiden Jokowi justru mensponsori Islamophobia melalui sikap diamnya terhadap isu itu. Dan orang akan hitung kalau begitu siapa yang di belakang Jokowi yang mengarahkan Isu Islamophobia, ya dengan cepat orang tuding PDI-P," kata Rocky Gerung dikutip FIN.CO.ID dari kanal YouTube Refly Harun, Selasa 15 Februari 2022. 

Rocky Gerung mengatakan, Pemerintahan Jokowi harusnya meniru Amerika Serikat yang kini telah menekan Islamophobia melalui regulasinya. 

(BACA JUGA:JHT Hanya Bisa Diambil di Usia 56 Tahun, Rocky Gerung Semprot Menaker: Menteri Anti Buruh, Konyol dan Dungu! )

"Amerika sudah berhenti dari isu islamophopia. Rancangan undang-undang terakhir tentang Islamophobia udah diteken oleh Joe Biden. Dan itu seharusnya jadi panduan kita untuk mengerti bahwa bahkan di Amerika isu Islamophobia sudah hilang," kata Rocky Gerung. 

Mantan dose Universitas Indonesia (UI) ini mengatakan, isu Islamophopia di Indonesia gemar dimainkan oleh PDI-Perjuangan. 

Dia menilai, ada sebagian elemen di partai yang hanya bisa hidup dengan memainkan Islamophobia. Dia menegaskan, isu ini akan semakin memperkeras persaingan politik nanti di Pilpres 2024.

"Jadi kita tahu bahwa kalau Islamophobia diucapkan ulang, itu akan memperkeras persaingan politik di 2024," katanya.

(BACA JUGA:Jokowi Lagi-lagi Picu Kerumunan di Daerah, Rocky Gerung: Dia Tak Punya Kharisma!)

Menurutnya, pihak yang merasa diri sebagai korban Islamophobia akan menaruh dendam jika satu saat nanti ada perubahan kepemimpinan.

Makanya, Rocky menyarankan Jokowi bersikap, memberi sinyal bahwa pemerintah tidak Islamophobia. 

"Jadi pak Jokowi musti kasih sinyal bahwa berhentilah dengan Islamophobia. Bukan sekedar demi isu itu, tapi demi dia sendiri. Karena dia juga akan diangap sebagai sponsor dari Islamophobia. Kan itu intinya tuh.

"Jadi sekalai lagi saya berspekulasi bahwa isu itu tetap akan dipakai oleh rezim yang berkuasa untuk membuat batas. Bahwa Indonesia bisa dituntun kalau tidak ada Islamophobia, padahal faktanya memang ngga ada Islamophbia. Jadi itu isu buatan," ucapnya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Nama

Tentang Penulis

Sumber: