Diprotes Warga Naikan Level PPKM Jelang Ramadan, Begini Respon KSP

Diprotes Warga Naikan Level PPKM Jelang Ramadan, Begini Respon KSP

Ilustrasi sistem filterisasi yang diterapkan Polda Metro Jaya di 13 ruas jalan di Jakarta untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas seperti tawuran hingga sahur on the road.- Issak Ramdhani-fin.co.id

JAKARTA, FIN.CO.ID - Warga protes level PPKM dinaikan jelang Ramadan. Sementara perlakuan berbeda saat jelang Natal dan Imlek.

Merespon protes warga, Kantor Staf Presiden (KSP) menyebut pengetatan level PPKM tidak berkaitan dengan momentum keagamaan.

Naik-turunnya level PPKM lebih mengacu pada data, kajian pakar, dan penilaian situasi pandemi di masing-masing daerah.

(BACA JUGA:Luhut Minta Warteg Tutup Jam 9 Malam saat PPKM Level 3, Warganet: Aroma Bentar Lagi Mau Ramadhan!)

Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo menjelaskan indikator untuk menentukan level PPKM setiap daerah, mengacu pada rekomendasi pakar dan Badan PBB mengenai Kesehatan Dunia (WHO).

Seperti angka kasus, angka testing (pengujian), tracing (pelacakan), bed occupancy (keterisian tempat tidur), vaksin, dan lain-lain.

(BACA JUGA:Imlek Digelar Meriah, Dekati Ramadan Aturan Diperketat, Pengamat: Umat Islam Rasanya Diacak-acak! )

"Jadi sungguh tidak benar mengkaitkan pengetatan level PPKM dengan momentum perayaan agama tertentu," ujar Abraham, Kamis, 10 Februari 2022.

Abraham memastikan pemerintah sangat transparan mengenai data dan kajian dalam menentukan level PPKM. Hasil penilaian situasi COVID-19 setiap kabupaten dan kota, kata dia, dapat dilihat dan diverifikasi pada situs resmi www.vaksin.kemkes.go.id.

"Di situ ada semua datanya," kata Abraham.

Dia meminta pada masyarakat untuk tidak termakan isu-isu miring yang mengkaitkan level PPKM dengan kegiatan keagamaan.

"Sekarang adalah momentum kita untuk bersatu dan bergotong royong menghadapi gelombang Omicron," tandasnya.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahy

Tentang Penulis

Sumber: